Tinggalkan Golkar, Titiek Soeharto Pilih Jadi Oposisi Jokowi

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (ketiga kiri) saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Berkarya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3/2018).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
11/6/2018, 19.49 WIB

Atas pilihannya tersebut, Titiek menyadari jika harus melepas keanggotaannya di DPR. Dia juga berterima kasih kepada Golkar yang selama ini telah menempanya menjadi politikus perempuan yang diperhitungkan di Indonesia.

Menurutnya, Golkar saat ini sudah memiliki banyak politikus handal. Alhasil, dia merasa tak dibutuhkan oleh Golkar. "Tapi saya sangat dibutuhkan oleh Partai Berkarya," kata Titiek.

Ketua DPR sekaligus politisi Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan prihatin dan menyayangkan mundurnya Titiek. Kendati, dia menghormati keputusan Titiek.

Dengan hengkangnya Titiek, Bambang menilai Golkar perlu lebih bekerja keras. Alasannya, akar rumput pendukung Golkar sangat dipengaruhi Soeharto sebagai pendirinya. Titiek dianggap menjadi salah satu tokoh yang memiliki kaitan kuat dengan Soeharto karena merupakan anak kandungnya.

"Pak Harto tokoh Golkar dan menjadi panutan di Golkar dan tentu kami kader hrus kerja keras meningkatkan elektabilitas Golkar," kata Bambang.

(Baca juga: Tommy Soeharto Gaet Petinggi Golkar Jadi Sekjen Partai Berkarya)

Dia pun berharap agar kader Golkar tak ada lagi yang mengikuti jejak Titiek beralih ke Berkarya. Menurut Bambang, Golkar merupakan rumah yang harus dibesarkan bersama-sama seluruh kadernya.

"Saya berharap tidak ada lagi loncat pagar partai Golkar," kata Bambang.

Sebelum perpindahan Titiek, Tommy merekrut politisi senior Golkar mantan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Priyo yang selama ini menjadi pengurus Partai Golkar mendapat tawaran sebagai Sekretaris Jenderal Partai Berkarya.

Halaman: