Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya menerbitkan izin penetapan lokasi (penlok) untuk trase kawasan Setiabudi menuju Dukuh Atas dalam proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). Izin penetapan lokasi tersebut telah ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, penerbitan izin penetapan lokasi tersebut sudah diterbitkan Anies beberapa waktu lalu. Penerbitan izin setelah pemerintah pusat meminta Pemprov Jakarta segera menerbitkan izin penetapan lokasi tersebut.
"Sudah beres. Sudah ditandatangani," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Jumat (20/4). (Baca juga: Menhub Tunggu Anies Terbitkan Izin Penetapan Lokasi LRT Bulan Ini)
Dengan diterbitkannya izin penetapan lokasi tersebut, maka proyek LRT di trase kawasan Setiabudi menuju Dukuh Atas bakal bisa dilanjutkan pembangunannya. Selama ini, pembangunan LRT di trase tersebut terhambat lantaran izin penetapan lokasi merupakan syarat dalam proses pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya memberikan tenggat waktu kepada Anies Baswedan untuk segera menerbitkan izin penetapan lokasi. Budi mengatakan, Anies harus segera menerbitkan izin penetapan lokasi pada April 2018 sehingga pembangunan LRT Jabodebek dapat segera bisa dilakukan.
"Bulan ini kami kasih deadline. Kami upayakan selesain penetapan lokasinya," kata Budi di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (2/4).
(Baca juga: Kemenhub Cari Cara Agar Penetapan Lokasi LRT Cepat Rampung)
Selain trase kawasan Setiabudi menuju Dukuh Atas, LRT juga terkendala pembebaan lahan depo seluas 10 hektar di Bekasi Timur, Jawa Barat. Direktur Operasional III PT Adhi Karya Tbk Pundjung Setya Brata mengatakan, saat ini baru 104 dari 205 bidang lahan yang sudah terukur untuk depo tersebut.
Untuk dapat mempercepat pembebasan lahan depo, jumlah tanah yang telah terukur tersebut akan segera dibuatkan peta nominasi. Tujuannya agar harga lahan tersebut dapat dinilai untuk selanjutnya dibebaskan. "Kami harapkan Juni 2018 sudah selesai semua," kata Pundjung.
Sementara, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengatakan progres pembangunan LRT Jabodebek telah mencapai 36%. Perkembangan terbesar berada di ruas Cawang - Cibubur mencapai 59%. Sedangkan untuk Cawang - Bekasi Timur saat ini mencapai 36%, dan untuk Cawang - Dukuh Atas perkembangannya capai 13%.
Dalam rapat pembahasan LRT beberapa waktu lalu, dirinya menjanjikan pada pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang pekerjaan fisik di sekitar jalan Rasuna Said sudah lebih baik. Ini agar kelancaran lalu lintas pendukung helatan akbar dapat terjaga. "Yang jelas nanti (badan proyek) sudah disempitkan," kata dia.