Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan partainya telah resmi memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam Pilpres 2019. Namun, dukungan tersebut disertai dengan syarat yakni dirinya berpasangan dengan Jokowi sebagai calon wakil presiden.
Pernyataan tersebut disampaikan Cak Imin, usai bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di DPP PKB, Jakarta, Selasa (10/4). Hasto bersama beberapa jajaran PDIP datang ke DPP PKB sejak pukul 13.45 WIB. Cak Imin yang menggunakan baju koko berwarna merah lantas berdiskusi dengan Hasto selama sekitar tiga jam.
Cak Imin mengatakan, dukungan PKB diresmikan lewat pendirian Posko Jokowi-Muhaimin (Join) di Tebet, Jakarta, tadi pagi. "Ya secara resmi tadi kan sudah saya umumkan yang akan diusung PKB pada 2019 adalah Jokowi-Muhaimin," kata Cak Imin.
(Baca juga: Bila Gagal Jadi Cawapres Jokowi, Apa Rencana Cak Imin?)
Cak Imin yakin Jokowi akan bersedia diduetkan dengannya dalam Pilpres 2019 dan berharap koalisi dapat terus terjaga. "Harapannya semoga koalisi ini berlanjut, terjaga, dan produktif," kata Cak Imin.
PDIP menyambut positif bergabungnya PKB dalam kelompok pendukung Jokowi. Dengan demikian terdapat delapan partai yang secara resmi mendukung Jokowi, yakni PDIP, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai NasDem, Partai Hanura, Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia dan PKB.
Mengenai syarat yang diajukan Cak Imin, Hasto belum bisa memastikan apakah bakal terpenuhi. Menurut Hasto, keputusan cawapres akan diserahkan langsung kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang akan membahasnya bersama Jokowi dan partai pendukung lainnya.
"Kami kan bukan baru sekali menetapkan sebagai calon wakil Presiden, sebelumnya juga dilakukan bersama-sama melalui dialog antara Pak Jokowi dengan ketua umum partai politik yang mengusung saat itu (Pilpres 2014)," kata Hasto.
(Baca juga: Megawati Kantongi Daftar Nama Cawapres Jokowi)
Menurut Hasto, permintaan dari PKB agar Cak Imin menjadi cawapres pendamping Jokowi merupakan hal yang wajar dan terjadi di banyak negara. Hasto mencontohkan Kanselir Angela Merkel pada 2017 lalu pun perlu berunding dengan berbagai partai di parlemen untuk bisa memenangi Pemilu Jerman.
Namun, apabila syarat tak terpenuhi, Hasto merasa PKB tak akan mengalihkan dukungannya. Sebab, pemberian dukungan tersebut juga dibarengi dengan menyiapkan agenda-agenda pemerintahan ke depan.
"Kami sudah membahas agenda-agenda ke depan yang harus disepakati oleh parpol. Itu merupakan desain pemerintahan ke depan yang akan lebih baik dari periode pertama ini," kata Hasto.