Polisi Klaim Sketsa Terbaru Penyiram Novel Baswedan Capai Akurasi 90%

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Penyidik senior KPK Novel Baswedan pascainsiden penyiraman air keras ke wajahnya.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
24/11/2017, 16.51 WIB

Polisi kembali mengungkap sketsa wajah orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Akurasi sketsa wajah  yang dirilis Polda Metro Jaya diklaim mencapai 90%.

Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Idham Azis menyampaikan sketsa usai bertemu pimpinan KPK. Idham mengatakan, sketsa tersebut merupakan hasil kerja sama Polda Metro Jaya dengan Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Indonesian Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Card Mabes Polri.

Ketiganya melakukan analisis terhadap CCTV yang berada di sekitar lokasi peristiwa untuk membuat sketsa tersebut. "Karena beberapa CCTV yang ada di TKP yang kami kumpulkan itu memang membutuhkan kerja sama dengan luar negeri," kata Idham di gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11). 

(Baca: Pimpinan KPK Didesak Bentuk TGPF Kasus Novel Baswedan)

Sketsa juga dibentuk berdasarkan keterangan para saksi di sekitar lokasi peristiwa. Idham mengatakan, terdapat 66 saksi yang sudah diperiksa penyidik atas perkara ini. "Dari beberapa saksi yang kami lakukan dua sampai tiga bulan belakangan, mengerucut pada dua orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman terhadap korban," kata Idham.

Idham mengatakan, sketsa yang dibuat berdasarkan keterangan dari saksi berinisial S dan SN. "Kedua orang ini yang diduga terlibat di dalam penyiraman korban atas nama Novel Baswedan," kata Idham.

Guna mempercepat proses pencarian, polisi pun membuka layanan telepon dengan nomor 0813-9884-4474. Menurut Idham, layanan tersebut buka selama 24 jam dan berkantor di Polda Metro Jaya.

"Kami berharap kerja sama serta bantuan dari masyarakat untuk bisa memberi informasi ke jajaran Polda Metro Jaya atau KPK kalau memang ada yang bisa memberikan informasi," kata Idham.

(Baca: Jika Dibentuk TGPF, Novel Baswedan Akan Beberkan Keterlibatan Jenderal)

Idham mengklaim, saat ini Polda Metro Jaya telah menurunkan 167 personel untuk menangani kasus Novel. Mereka, lanjut Idham, tidak ditugaskan di tempat lain agar bisa fokus menyelesaikan perkara itu.

Dengan usaha itu, Idham mengklaim jika polisi memiliki perhatian menyelesaikan kasus yang sudah 7 bulan ini berlarut. "7 bulan ini mungkin terasa lama, tapi banyak di antara kasus-kasus itu juga bisa dilakukan bertahun-tahun. Maka kami berharap dukungan dan bantuan," kata dia.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, usaha tersebut menunjukkan keseriusan polisi mengusut kasus Novel. Karenanya, dia pun menilai pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang kerap diusulkan berbagai elemen masyarakat tak diperlukan. "Mungkin belum waktunya kalau kita melihat. Sudah ada beberapa titik terang walaupun masih memerlukan kerja keras," kata Agus.

Agus mengatakan, hasil perkembangan penyelidikan ini nantinya juga akan disampaikan kepada beberapa tokoh. Dengan begitu, mereka bisa memahami apa yang telah dilakukan polisi saat ini."Kalau langkah ini disampaikan mereka juga bisa memahami apa yang telah dilakukan," kata Agus.

Novel sebelumnya disiram air keras oleh orang tidak dikenal. Peristiwa tersebut terjadi ketika Novel berjalan kaki menuju rumahnya setelah salat subuh di Masjid Al Ikhsan, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4).

(Baca: Kapolri Buka Sketsa Pelaku Air Keras, Beda Versi dengan Novel Baswedan)