Jokowi Minta Korupsi, Kekerasan, dan Arogansi Polri Ditekan

ANTARA FOTO/R. Rekotomo
10/7/2017, 13.56 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk menekan budaya negatif yang selama ini terjadi pada lembaga penegakk hukum tersebut. Dia mengingkapkan hal ini dalam pidatonya saat perayaan Hari Bhayangkara ke-71.

Budaya negatif yang dimaksud Jokowi adalah korupsi, kekerasan yang berlebihan dalam operasional Polri, serta arogansi kewenangan Polri. Oleh sebab itu, dalam acara ulang tahun Polri ini dirinya meminta ada perbaikan manajemen internal di tubuh institusi tersebut.

"Ini untuk terus meningkatkan kinerja (Polri) melalui (beberapa) upaya," kata Jokowi dalam pidato terseby di di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (10/7). (Baca: Cegah Korupsi, Polri Luncurkan E-Tilang)

Instruksi kedua adalah terus memantapkan soliditas internal Polri untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat. Ketiga, penguatan pelayanan publik dengan modernisasi teknologi informasi di tubuh Polri. Instruksi keempat adalah upaya deteksi dini serta deteksi aksi agar Polri dapat tetap lincah dalam bergerak.

"Kelima adalah tingkatkan terus kerja sama dan komunikasi dengan seluruh pihak," kata Jokowi.

Halaman: