Pemerintah batal membangun terminal terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG) berkapasitas 1 juta ton di Cilegon, Banten. Proyek ini dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang PSN.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan proyek ini dikeluarkan karena dianggap belum terlalu strategis dan prioritas untuk dibangun. Hingga saat ini pun belum ada kemajuan yang berarti dalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut. Dia merasa proyek ini lebih baik dikerjakan oleh swasta dengan skema business to business saja.

"Belum ada tanda-tanda (pekerjaan) lebih baik di-drop saja," kata Wahidin saat ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/6). Dia mengungkapkan hal ini usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional di Banten.

(Baca: Jonan Tugaskan Pertamina Buat Tangki BBM dan LPG dengan Dana Sendiri)

Selain Terminal LPG, ada 11 PSN lain di Banten. Proyek tersebut adalah, empat jalan tol (Serang-Panimbang, Kunciran Serpong, Serpong Cinere, dan Serpong Balaraja) sepanjang 135 kilometer, dua bendungan (Sindang Heula dan Karian), serta proyek energi asal sampah perkotaan.

Kemudian pembangunan Bandara Banten Selatan di panimbang dan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta (termasuk terminal 3) serta proyek kereta ekspres bandara (Soekarno Hatta-Sudirman). Satu lagi, pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas Tanjung Lesung yang sedang dibangun oleh swasta, yakni PT Banten West Java Toursim Development.

Halaman: