Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah menerima usulan calon-calon Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) dari Dewan Komisaris. Namun, tidak menutup kemungkinan nakhoda baru Pertamina berasal dari luar perusahaan energi pelat merah tersebut.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan ada lima calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris Pertamina. Semuanya merupakan direksi Pertamina saat ini.
Namun, dia menolak menyebutkan secara rinci nama-nama calon tersebut. Yang jelas, Kementerian BUMN tengah memfinalisasi para calon tersebut sebelum disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Jadi, Presiden yang akan memutuskan orang nomor satu di Pertamina.
"Biasanya 3-4 orang (calon) yang diajukan namanya ke Presiden," kata Edwin di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (23/2).
Dalam proses pencarian dirut baru Pertamina itu, tidak menutup kemungkinan juga adanya calon dari luar perusahaan. Namun, Edwin mengaku belum mengetahui nama-nama kandidat dari eksternal Pertamina tersebut. (Baca: Calon Dirut Pertamina, Rini: Ada Potensi dari Luar Perusahaan)
Proses finalisasi para calon di Kementerian BUMN ditargetkan rampung dalam pekan ini. Dalam proses finalisasi ada beberapa kriteria yang ditetapkan kementerian BUMN, seperti kemampuan kepemimpinan (leadership), serta mampu mengelola bisnis.
"Kami tidak mencari super CEO yang menguasai aspek teknis dan detail, tapi kita sosok leader yang bisa membawa Pertamina ke lebih baik lagi," kata Edwin. Ia pun membantah, proses seleksi ini ada campur tangan atau titipan calon dari politisi.
Kementerian BUMN memang berharap dirut baru Pertamina sudah terpilih dalam waktu 30 hari sejak Dirut dan Wakil Dirut Pertamina sebelumnya dicopot pada 3 Febuari lalu. (Baca: Awal Maret, Pemerintah Putuskan Dirut Baru Pertamina)
Saat ini, ada tujuh orang yang menjabat sebagai direksi Pertamina. Mereka adalah Pelaksana tugas Dirut Pertamina Yenni Andayani, yang juga Direktur Gas dan Pelaksana Tugas Direktur Utama. Kedua, Syamsu Alam menjabat Direktur Hulu. Ketiga, Muchamad Iskandar sebagai Direktur Pemasaran.
Keempat, Arief Budiman selaku Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan. Kelima, Direktur SDM, Teknologi Informasi dan Umum dijabat oleh Dwi Wahyu Daryoto. Keenam, Direktur Pengolahan Toharso. Ketujuh, Rachmad Hardadi sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia.
(Baca: Luhut Utamakan Dirut Baru Pertamina yang Punya Kompetensi)
Ketika dikonfirmasi mengenai seleksi calon Direktur Utama Pertamina, Syamsu Alam tidak mau berkomentar banyak. “Mestinya tanya ke pemegang saham,” kata dia beberapa hari lalu.