Pemerintah Mengalah kepada Inpex jika Pembeli Gas Masela Minim

Arief Kamaludin | Katadata
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
22/2/2017, 19.29 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengabulkan keinginan Inpex Corporation menyangkut kapasitas produksi Blok Masela kalau memang pembeli gas dari dalam negeri minim. Saat ini, pemerintah masih menunggu hasil kajian dari kontraktor minyak dan gas bumi (migas) asal Jepang itu.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, Inpex sedang mengkaji dua skenario kapasitas produksi Blok Masela. Skenario pertama, kapasitas produksinya sebesar 7,5 juta ton per tahun (mtpa) untuk LNG dan 474 mmscfd untuk gas pipa. Skenario ini merupakan keinginan pemerintah saat ini.

(Baca: Dukung Blok Masela, Jokowi Minta Maluku Kembangkan Pendidikan Vokasi)

Skenario kedua, kapasitas produksi LNG Masela sebesar 9,5  mtpa. Adapun, sebanyak 150 mmscfd untuk gas pipa bagi industri di sekitar Masela. Skenario ini merupakan keinginan dari Inpex untuk mengembangkan Blok Masela.

Jika memakai skenario kedua maka jumlah alokasi gas Blok Masela untuk kebutuhan industri di dalam negeri menjadi lebih kecil. “Kalau tidak ditemukan pembeli gas yang 474 mmscfd, maka (pilih) opsi kedua ini," ujar Arcandra di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/1).

Untuk memastikan hal itu, Arcandra berharap Inpex segera menyelesaikan kajian tersebut dan memulai tahap prapendefinisian proyek atau Pre- Front End Engineering Design (pre FEED). Tujuannya untuk mempercepat proyek karena tahap pre-Feed membutuhkan waktu sekitar enam sampai sembilan bulan.

Halaman: