Komisi Pemilihan Umum (KPU) hampir merampungkan proses penghitungan suara hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Seperti hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, penghitungan KPU juga menempatkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat memimpin perolehan suara, dan bersama pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno lolos ke putaran kedua pilkada.
Hingga pukul 14.00 WIB, Jumat (17/2), KPU telah menghitung 98,75 persen dari total suara hasil pilkada DKI Jakarta. Dari 12.860 tempat pemungutan suara (TPS), pasangan Ahok-Djarot memperoleh suara terbanyak yaitu 2,32 juta suara atau 42,96 persen.
Sementara itu, pasangan Anies-Sandi di posisi kedua dengan 40,01 persen suara (2,16 juta suara). Posisi ketiga ditempati pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebanyak 923 ribu suara atau 17,03 persen. (Baca: BI: Pilkada Serentak Dorong Pertumbuhan Ekonomi)
Pasangan Ahok-Djarot unggul di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Di Jakarta Barat, keduanya mengalahkan dua pesaing lain dengan 48,6 persen suara.
Di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, pasangan petahana ini masing-masing mengantongi 42,9 persen dan 48,4 persen suara. Keduanya pun memimpin perolehan suara para pemilih di Kepulauan Seribu dengan 38,8 persen suara.
Sementara itu, pasangan Anies-Sandi mendapatkan mayoritas suara di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sebanyak 46,8 persen suara pemilih di Jakarta Selatan diperoleh Anies-Sandi. Di Jakarta Timur, keduanya menguasai 41,7 persen.
Pasangan Agus-Sylvi selalu memperoleh suara terendah di lima wilayah administrasi DKI Jakarta. (Baca: Pilkada Jakarta Catatkan Partisipasi Tertinggi Sepanjang Sejarah)
KPU mencatat ada 7,1 juta pemilih pada pilkada yang berlangsung pada Rabu (15/2) lalu. Meski demikian, jumlah pengguna hak pilih hanya mencapai 5,48 juta orang.
Saat ini penghitungan yang dilakukan KPU tetap berlangsung. KPU masih akan menghitung suara dari 163 TPS dari total 13.023 TPS. (Ekonografik: Perang Lembaga Survei di Pilkada DKI)