Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) kembali naik awal tahun ini. Tim Harga minyak mencatat ICP Januari 2017 sebesar US$ 51,88 per barel, dibandingkan akhir tahun lalu US$ 51,09 per barel.
Tim Harga Minyak Indonesia mengatakan kenaikan ICP Januari disebabkan tren harga minyak dunia yang meningkat. Di pasar internasional, harga Brent (ICE) Desember naik dari US$ 54,92 per barel menjadi US$ 55,45 per barel. Sedangkan harga minyak WTI (Nymex) naik dari US$ 52,17 per barel menjadi US$ 52,61 per barel. Adapun, harga basket OPEC naik dari US$ 51,74 per barel menjadi US$ 52,41 per barel.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak dunia adalah melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat sepanjang awal tahun. “Dolar Amerika Serikat mengalami tren pelemahan selama Januari 2017 terhadap mata uang utama dunia lainnya,” seperti ditulis Tim Harga Minyak Indonesia dalam keterangannya, Rabu (8/2).
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab utama meningkatnya harga minyak dunia. Salah satunya produksi minyak dunia turun 0,3 juta barel per hari (bph) menjadi 96,92 juta bph. Berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA), pasokan minyak dunia turun hingga 0,63 juta bph menjadi 97,63 juta barel per hari.
Peningkatan harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh stok minyak komersial negara-negara OECD pada bulan November 2016 yang mengalami penurunan sebesar 34,3 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 2.993 juta barel.
Faktor lainnya adalah revisi proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun ini. Bulan Desember lalu, permintaan minyak dunia ditaksir sebesar 40 ribu bph. Namun, pada Januari dikoreksi menjadi 95,6 juta bph. Berdasarkan publikasi OPEC pada Januari 2017, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2017 meningkat menjadi 3,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 0,1 persen.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi oleh lima faktor. Pertama, meningkatnya permintaan minyak mentah Vietnamese Grade oleh Ampol Australia yang disebabkan oleh kebutuhan variasi suplai untuk kilang Australia. Kedua, meningkatnya pertumbuhan permintaan minyak Jepang menjadi 3,8 juta bph, meningkat dibandingkan tahun lalu.
Ketiga, meningkatnya pertumbuhan permintaan minyak di India menjadi 4,67 juta bph. Keempat, Combined Crude Oil Throughput kilang-kilang minyak di Taiwan pada akhir Januari 2017 naik 3,5 persen menjadi sebesar 880 ribu barel per hari dibandingkan awal bulan.
Kelima, berdasarkan publikasi Caixin, Composite Output Purchasing Managers Index (PMI) Cina pada Desember 2016 meningkat 0,6 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 53,5 poin. Ini merupakan pencapaian tertinggi dalam 45 bulan terakhir.