BP: Pertumbuhan Energi Terbarukan Naik Empat Kali Lipat

Arief Kamaludin|KATADATA
30/1/2017, 17.16 WIB

Perusahaan migas asal Inggris, BP, memprediksi energi terbarukan akan menjadi sumber daya dengan pertumbuhan paling cepat dunia. Peningkatan pertumbuhan penggunaan energi terbarukan meningkat empat kali lipat menjadi rata-rata 7,6 per tahun hingga 2035. 

Menurut BP Energy Outlook pertumbuhan energi terbarukan paling tinggi dibandingkan sumber energi lain, seperti minyak bumi, gas bumi, dan batu bara. Sementara secara total, permintaan energi global akan meningkat 30 persen pada tahun 2015 hingga 2035, dengan peningkatan rata-rata 1,3 persen per tahun.

Dalam kurun waktu 20 tahun itu, penggunaan minyak bumi dan Batubara memang masih mendominasi. Namun, penggunaannya akan melambat dalam beberapa periode. Permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) meningkat kurang lebih 0,7 per tahun.

Ini menandakan mulainya masa peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan. Peningkatan permintaan energi ini lebih rendah dibandingkan peningkatan 3,4 persen per tahun yang diharapkan dari acuan Produk Domestik Bruto dunia. Penyebabnya tingkat perbaikan teknologi dan kepedulian lingkungan.

Laporan BP ini juga menjelaskan bahwa Cina merupakan negara dengan peningkatan penggunaan energi terbarukan  terbesar di dunia dalam 20 tahun ke depan. Bahkan penggunaannya lebih besar dibandingkan gabungan Uni Eropa dan Amerika Serikat. (Baca: Pemerintah Buat Aturan Patokan Tarif Energi Baru Terbarukan)

Group Chief Executive BP Bob Dudley mengatakan tataran energi global memang sedang berubah. Kebutuhan energi beralih dari pusat-pusat energi tradisional ke pasar yang bertumbuh cepat. “Industri perlu beradaptasi untuk menyiasati tren kebutuhan energi yang berubah-ubah,” kata dia dalam keterangan resminya akhir pekan lalu.


Permintaan, Produksi, dan Impor Premium 2014-Nov 2016

BP memprediksi pada tahun 2030-an, penggunaan minyak tidak hanya untuk menggerakkan mobil, truk atau pesawat terbang, tapi juga sebagai salah satu bahan pembuatan produk seperti plastik dan kain. “Suatu perbedaan tren yang cukup jauh dari masa lalu,” kata Group Chief Economist BP Spencer Dale. (Baca: Listrik Tenaga Surya Makin Murah, Indonesia Masih Tertinggal)

Pemakaian Batubara diproyeksikan mencapai titik tertingginya pada pertengahan 2020-an. Sebagian besar dipengaruhi oleh beralihnya Cina pada pemakaian bahan bakar berkarbon rendah dan lebih ramah lingkungan. Sementara India yang merupakan pasar batu bara terbesar dari keseluruhan di dunia, meningkat 10 persen pada 2015 dan 20 persen pada 2035. 

Tren penggunaan gas bumi bertumbuh lebih cepat dibanding minyak atau batu bara, dengan peningkatan permintaan rata-rata sebesar 1,6 per per tahun. Gas kini menjadi salah satu bahan energi utama dan mulai melampaui batubara sebagai sumber bahan bakar terbesar kedua pada 2035. Peningkatan LNG, yang dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan di Australia dan Amerika Serikat, akan berujung pada pasar gas bumi terintegrasi.

Adapun tingkat penjualan shale gas atau gas serpih mengalami pertumbuhan sebesar dua per tiga pasokan gas bumi dunia, karena peningkatan produksi di Amerika Serikat.  (Baca: Konsumsi Energi Didominasi Batubara, Emisi Naik 5,7 Persen)