Buntut Kasus Emirsyah, Garuda Gencarkan Renegosiasi dengan Rolls Royce

Donang Wahyu|KATADATA
Garuda Indonesia
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
24/1/2017, 14.47 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) tengah berupaya melakukan renegosiasi kontrak dengan Rolls Royce sebagai buntut dari kasus suap yang menjerat Emirsyah Satar. Selain itu, beberapa kontrak dengan pihak lain juga akan dinegosiasikan ulang guna menekan pengeluaran.

Direktur Utama Garuda Arif Wibowo mengatakan bahwa jajarannya memang sudah menyortir kontrak-kontrak yang bisa dinegosiasikan ulang sejak dua tahun lalu.

“Jadi kita juga renegosiasi kontrak-kontrak Airbus, melakukan restrukturisasi Airbus, kemudian kontrak perawatan pesawat, termasuk di dalamnya kontrak Rolls Royce juga kita renegosiate juga," ujar Arif saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (24/1).

(Baca juga:  DPR Akan Panggil Garuda Terkait Kasus Suap Emirsyah Satar)

Terkait Rolls Royce, Arif menyatakan bahwa kasus suap yang menimpa Emirsyah Satar tidak akan mempengaruhi rencana pembelian mesin dari Rolls Royce. Sebab, hal itu terkait dengan rencana pengadaan pesawat armada (fleet plan) yang dibuat tiap 10 tahun.

Renegosiasi dengan Rolls Royce, menurut Arif, adalah untuk layanan purnajual. “Ada beberapa penurunan biaya perawatan, termasuk di dalamnya, juga engine Rolls-Royce juga kita lakukan renegosiasi juga,” katanya. 

Selain itu, Arif menyatakan bahwa maskapainya akan berupaya menekan fleet cost, termasuk leasing cost, insurance cost, overhead cost dan maintenance cost. Selain itu, Garuda juga akan mensinergikan layanan kargonya dengan sistem yang dimiliki Citilink.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian