PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus mencari cadangan baru minyak dan gas bumi (migas). Yang teranyar adalah pencarian migas di Blok Abar dan Blok Anggursi. Blok Abar berada di lepas pantai DKI Jakarta dan Jawa Barat, sedangkan Blok Anggursi di lepas pantai Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sekretaris Perusahaan PHE Edy Sunaedi mengatakan, Pertamina Hulu Energi Abar (PHE ABAR) dan Pertamina Hulu Energi Anggursi (PHE Anggursi) akan memulai tahapan pengelolaan blok dengan melakukan kegiatan eksplorasi akuisisi survei seismik laut 2D di atas 12 mil pesisir Kabupaten Karawang, Subang dan Indramayu. Studi ini akan dilakukan di pesisir wilayah tersebut dengan total panjang lintasan 2.990 kilometer (km).

(Baca: Kontrak Akan Habis, Lapindo Brantas Jual Gas ke Pertamina)

Kegiatan survei laut 2D ini untuk mendukung ketahanan energi nasional di tengah penurunan harga minyak dan cadangan migas yang semakin menipis. “Semoga pelaksanaan survei laut 2D PHE Abar dan PHE Anggursi dapat selesai dengan baik dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan,” kata Edy dalam siaran persnya, Rabu (7/12).

Edi mengatakan, survei ini juga akan menggunakan kapal dengan teknologi yang canggih. Kapal tersebut memiliki kapasitas 12 steamer. (Baca: Produksi Minyak 24 Kontraktor Belum Mencapai Target APBN)

Selain itu, studi seismik 2D ini akan dilakukan seluruhnya oleh pekerja-pekerja asli Indonesia yang berada di bawah naungan PHE. "Ini sebagai bukti kapasitas nasional yang mampu untuk diberdayakan dalam mengembangkan eksplorasi migas dan tidak bergantung kepada tenaga ahli asing," ujar Edy.

Dengan pengalaman Pertamina yang telah melakukan kegiatan menyangkut sektor migas selama 59 tahun, Edy mengatakan Pertamina akan semakin profesional dan percaya diri, serta berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuannya. Terutama dalam penguasaan aspek teknis dalam kegiatan usaha bisnis migas dari hulu hingga hilir. 

Pada 22 Mei 2015, PHE terpilih mengelola Blok Abar dan Blok Anggursi yang merupakan wilayah kerja migas lepas pantai  (offshore). Kontrak ini berlangsung hingga 30 tahun. Pertamina memiliki hak kelola 100 persen di masing-masing blok tersebut.  (Baca: Berkat Efisiensi, Pertamina Raup Laba Kuartal III Rp 37 Triliun)

Sampai kuartal III 2016, Pertamina berhasil memproduksi migas 646 ribu barel setara minyak per hari, yang terdiri dari 309 ribu barel per hari minyak dan 1.953 mmscfd gas. Volume itu meningkat 12.3 persen dibandingkan periode sama 2015.