Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan produksi minyak dan gas perusahaannya di dalam dan luar negeri, baru mencapai 624.000 barel setara minyak per hari (bsmph). Padahal hingga 2025, target produksi hulu bisa mencapai 1,914 juta bsmph.

Untuk mencapai target tersebut, Pertamina akan mengambil alih blok migas yang akan berakhir kontraknya dan sudah berproduksi. Hingga 2025 ada 30 blok migas yang kontraknya akan selesai dan sedang dievaluasi. (Baca: Dirut Pertamina Dwi Soetjipto: Pertamina Bisa Kalahkan Petronas).

Namun, Pertamina tidak akan masuk ke semua blok tersebut. Targetnya, bisa memperoleh tambahan cadangan sebesar 481.000 bsmph. “Blok yang akan terminasi dan memiliki potensi kami review," kata Wianda di Jakarta, Kamis, 29 September 2016.

Dia masih merahasiakan blok mana saja yang akan diambil serta dana investasi yang disiapkan . Tapi  beberapa wilayah migas yang sudah dilirik adalah Blok Sanga-Sanga, Blok East Kalimantan, Blok Ogan Komering, dan beberapa blok yang dikelola oleh anak usahanya, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE). (Baca: Pertamina EP Gandeng Badan Geologi Kembangkan Teknologi Eksplorasi).

Selain mengambil alih blok yang akan berakhir, Pertamina juga menggenjot produksi dari lapangan migas sudah ada. Menurut Wianda, akan ada tambahan produksi 246 ribu bsmph dari pembangunan proyek, percepatan eksplorasi, serta Enhanced Oil Recovery.


Produksi Minyak Mentah Tahunan PT Pertamina 2009-2015

Pertamina juga mengupayakan penambahan produksi sebanyak 90 ribu bsmph yang bersumber dari hasil hulu geothermal Pertamina. "Geothermal sekarang kita lagi jalan di 11 proyek berbeda di enam lokasi berbeda. Pertamina komit bagaimana hasilkan energi di panas bumi, baik uap atau listrik. Target sekitar 90 ribu boepd," kata dia.

Tidak hanya dalam negeri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi ini juga menargetkan ada tambahan produksi migas sebanyak 473 ribu bsmph. Agar target itu bisa tercapai, Pertamina akan memaksimalkan aset yang sudah dimiliki dan mencari sumber-sumber baru.

Hingga Agustus 2016, produksi migas yang dihasilkan PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), mencapai 120.590 barel setara minyak per hari (bsmph). Kontribusi terbesar berasal dari Irak dengan tingkat produksi 43,7 ribu boepd. Disusul dengan Aljazair dengan produksi 41,13 ribu boepd dan Malaysia 35,77 ribu boepd.  (Baca: Produksi Migas Pertamina di Luar Negeri Meningkat).

Ke depan, menurut Wianda, Pertamina menargetkan bisa mengelola blok-blok migas lainnya seperti di Timur Tengah dan Afrika. Salah satunya melalui akusisi Maurel&Prom serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pertamina dan Sonatrach.