Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan proyek laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD) Bangka sudah mulai berproduksi. Waktu produksinya bertepatan dengan Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja mengatakan pihaknya akan terus berupaya dan mendukung percepatan pembangunan proyek-proyek migas. Salah satunya proyek IDD Bangka yang dilaksanakan oleh Chevron.

“IDD Bangka Agustus ini sudah berprduksi. Kemudian ada juga yang harus segera dipercepat seperti Blok Masela,” ujarnya kepada Katadata, Kamis (18/8). (Baca: Produksi Lapangan Bangka Mundur Sampai Agustus 2016)

Jadwal produksi Lapangan Bangka di Blok Rapak telah mundur dari target awal yang sudah ditentukan, yakni Juni atau Juli 2016. Namun, teknis persiapan produksi yang belum selesai, menyebabkan jadwal proyek tersebut molor.

Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muliawan mengatakan saat ini baru satu sumur yang sudah berproduksi dari proyek IDD Bangka, yakni sumur Bangka-6. “Onstream ini tanggal 17 Agustus satu sumur dibuka, kemarin loh,” ujarnya kepada Katadata.

Nantinya akan menyusul satu sumur lagi yang akan berproduksi dalam waktu dekat. Saat ini Chevron masih menyelesaikan pekerjaan pada sumur Bangka-7. Rencananya sumur ini akan menyusul untuk berproduksi bulan depan.

Setelah dua sumur ini berproduksi, Proyek IDD Bangka akan bisa mencapai puncak produksinya mulai tahun ini. Berdasarkan rencana pengembangan (PoD) Lapangan Bangka, kata Muliawan, puncak produksi proyek tersebut akan terjadi selama tujuh tahun. (Baca: Blok Migas Laut Dalam Akan Dapat Insentif Tahun Depan)

Dalam rancangannya, fasilitas Proyek Bangka memiliki kapasitas produksi gas alam sebesar 115 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Adapun kapasitas produksi kondensat didesain mencapai 4.000 barel per hari. 

Dikutip dari situs resmi Chevron, proyek Bangka ini akan terkoneksi ke fasilitas produksi terapung (FPU). Menurut informasi yang diperoleh Katadata, nantinya sebanyak 50 mmdcfd gas dari Lapangan itu akan mengalir ke Kilang di Bontang, Kalimantan Timur.

Selain Lapangan Bangka, Chevron memiliki lapangan gas yang akan dikembangkan dalam proyek IDD yakni Gendalo dan Gehem. Kepemilikan pada dua lapangan ini sekitar 63 persen. Namun, hingga saat ini kedua lapangan tersebut belum dikerjakan.

Untuk memulai produksi di dua lapangan ini, Chevron masih menunggu keputusan pemerintah terkait revisi proposal PoD. Revisi proposal PoD ini dilakukan karena ada perubahan nilai investasi dalam proyek tersebut. (Baca: Harga Minyak Anjlok, Chevron Tunda Dua Lapangan Proyek IDD)