Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong percepatan pengembangan Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur. Sebab, meski sudah ditemukan gas sejak 2014, lapangan milik perusahaan migas asal Italia, Eni, ini belum juga berproduksi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan dengan harga minyak dunia yang masih rendah, sekitar US$ 40 per barel, lapangan itu belum menguntungkan untuk berproduksi. Apalagi secara geografis terletak di laut dalam. “Hitungannya belum ekonomis,” kata Wirat saat ditemui di Kementerian Energi, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2016.

Tapi, menurut Wirat, lapangan tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dikutip dari website resmi ENI, dari hasil studi pengeboran menunjukkan adanya peningkatan potensi gas di Merakes dari 1,3 triliun kaki kubik (TCF) menjadi 2 TCF. 

Kementerian Energi masih membahas target jadwal lapangan itu berproduksi. Yang jelas, kata Wirat, saat ini sedang mengkaji beberapa opsi agar lapangan tersebut menjadi ekonomis. (Baca: Percepat Proyek, Menteri ESDM Panggil Bos Perusahaan Migas).

Misalnya, pemerintah merancang regulasi terkait insentif untuk pengembangan laut dalam. Peraturan Presiden ini ditargetkan selesai akhir 2016. Saat ini. Kementerian Energi masih mengumpulkan masukan dari berbagai pihak mengenai insentif yang cocok.

Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) M.I.Zikrullah masih menunggu proposal rencana pengembangan wilayah (PoD) dari Eni. “PoDnya saja belum,” kata dia kepada Katadata.

Adapun manajemen Eni belum bisa memberikan komentar mengenai hal tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pesan yang disampaikan Katadata melalui surat elektronik belum berbalas. (Baca: Menteri Arcandra Minta Pimpinan SKK Migas Bekerja Cepat).

Dari situs resmi ENI, perusahaan tersebut tercatat sebagai operator Blok East Sepinggan dengan hak kelola 85 persen. Blok East Sepinggan ini terletak di lepas pantai Kalimantan Timur, 170 kilometer dari Kilang LNG Bontang dan 35 kilometer dari Lapangan Jangkrik yang juga dioperatori Eni. Pengeboran pertama Lapangan Merakes terjadi pada 2012.  

Eni pernah menyampaikan evaluasi kemungkinan pembangunan jalur cepat agar temuan di Merakes bisa komersial. Caranya, yaitu dengan mensinergikan dengan lapangan Jangkrik. (Baca: Fasilitas Rampung, Produksi Lapangan Jangkrik Lebih Cepat dari Target)

Proyek Lapangan Jangkrik masih dalam tahap konstruksi. Rencananya, proyek itu berproduksi di kuartal tiga 2017. Kapasitasnya untuk gas 450 MMscfd, sementara minyak dan kondensat 200 bph.