Keberadaan fasilitas unit penampungan dan regasifikasi atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung digadang-gadang mampu meningkatkan penyerapan produksi gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) domestik. Tujuannya agar gas yang dihasilkan di dalam negeri bisa dimanfaatkan untuk industri di Indonesia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N Wiratmaja Puja mengatakan, saat ini infrastruktur gas bumi di Indonesia masih kurang. Panjang pipa gas bumi hilir di Indonesia misalnya, tidak lebih dari 10 ribu kilometer (km). Tidak hanya itu, fasilitas untuk menampung LNG dan regasifikasi juga masih sedikit. (Baca: Terancam Defisit, Pertamina Mulai Impor LNG)
Karena itulah, keberadaan Floating Storage Regatification Unit (FSRU) Lampung yang dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) diharapkan mampu meningkatkan serapan gas dalam negeri. ”Ini sesuai dengan langkah pemerintah yang terus mengurangi ekspor LNG nasional dengan memprioritaskan pada konsumsi dalam negeri,” kata Wiratmaja, yang juga merupakan Komisaris PGN, dalam situs resmi Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Senin (25/4).
Sepanjang tahun ini, FSRU PGN Lampung direncanakan akan mendapatkan pasokan LNG sebesar 1,1 juta meter kubik dari kilang LNG Tangguh di Papua. Pada 2 April lalu, FSRU Lampung sudah menerima pasokan LNG dari Kilang Tangguh sebanyak 1 kargo. Adapun, Minggu (24/4) lalu, FSRU Lampung kembali mendapat kiriman LNG dari kilang Tangguh. Selain alokasi dari Tangguh, PGN sedang menegosiasikan untuk memperoleh pasokan dari sumber lainnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia Mugiono mengatakan, FSRU Lampung akan memperkuat pasokan gas bumi PGN, khususnya untuk pelanggan di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan. Sebelum disalurkan, LNG tersebut nantinya akan melalui proses regasifikasi yakni mengubah dalam bentuk cair menjadi gas. (Baca: PGN Akan Bangun Pipa Gas 1.680 Kilometer)
Dari FSRU Lampung, gas tersebut mengalir melalui pipa bawah laut South Sumatera West Java (SSWJ) menuju ke stasiun penerima di Labuan Maringgai. "Jadi, gas tersebut dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan,” kata dia.
Menurut Mugiono, FSRU PGN Lampung dapat memasok gas untuk berbagai segmen pelanggan mulai UKM, industri, rumah tangga, dan sektor kelistrikan. Fasilitas milik PGN ini juga nantinya diarahkan untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan gas dalam rangka mewujudkan proyek listrik 35 ribu megawatt, yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo. (Baca: Fasilitas Gas FSRU Lampung Siap Dukung Megaproyek Listrik Jokowi)
Ke depan, PGN kata Mugiono akan terus berusaha meningkatkan peran FSRU Lampung dalam memberikan nilai tambah ekonomi, khususnya melalui menyediaan energi yang ramah lingkungan, efisien dan aman. “Kami juga akan terus mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi ekspor LNG dengan mengoptimalkan infrastruktur gas bumi di dalam negeri,” ujar dia.