Terancam Defisit, Pertamina Mulai Impor LNG

Arief Kamaludin|KATADATA
Pertamina Gas
20/4/2016, 16.26 WIB

(Baca: Antisipasi Impor, Dewan Energi Usul Kontrak Gas Direvisi)

Pemerintah memproyeksikan Indonesia akan mengimpor 1.777 juta kaki kubik per hari gas (mmscfd) mulai 2019 dan terus meningkat hingga mencapai 3.267 mmscfd pada 2030. Perkiraan peningkatan kebutuhan gas tersebut berdasarkan perhitungan dengan mengikuti pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara Kementerian ESDM memprediksi tidak semua LNG laku terjual tahun ini. Ada 10,40 kargo gas yang tidak dapat terserap. Kargo tersebut berasal dari Kilang Bontang di Kalimantan Timur.  Dalam catatan neraca LNG 2016 Kementerian ESDM, Kilang Bontang akan memproduksi 152 kargo LNG tahun ini. (Baca: Pemerintah Tidak Akan Perpanjang Kontrak Gas Jangka Panjang)

Dari 152 kargo yang berasal dari Kilang Bontang, 90,60 kargo untuk ekspor yang sudah berkontrak. Sedangkan 17 kargo untuk domestik juga sudah berkontrak. Dari sisa kargo yang sudah berkontrak tersebut, sebanyak 14,50 kargo akan dijual ke domestik. Dari perhitungan tersebut, tersisa 30,40 kargo yang tidak terserap. Tapi dari 30,40 kargo yang tidak terserap, sebanyak 20,00 kargo diusulkan untuk diekspor. Sisanya ada 10,40 kargo yang tidak laku terjual. 

Halaman: