KATADATA - Pemerintah terus berupaya mencarikan pembeli gas dalam negeri dari Kilang Train 3 Tangguh yang akan dibangun. Komitmen dari calon pembeli penting agar keputusan akhir investasi (final decision investment/FID) bisa segera selesai dan pembangunan proyek tersebut bisa dimulai.

Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro berharap komitmen ini bisa didapat pada Maret bulan depan. Ini untuk mengejar target pemerintah agar FID kilang train 3 Tangguh bisa selesai sebelum memasuki paruh kedua tahun ini. (Baca: Pemerintah Kesulitan Cari Pembeli Gas di Dalam Negeri)

Pemerintah ingin 40 persen dari produksi Kilang Tangguh dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri. Sisanya baru boleh untuk dijual ke luar negeri. Masalahnya sampai sekarang komitmen dari calon pembeli gas tersebut belum sampai 40 persen. Calon pembeli terbesar yang sudah menyatakan komitmennya hanya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Namun, belum bisa dipastikan berapa banyak gas yang bisa diserap oleh PLN, saat kilang ini mulai beroperasi pada 2020.

“Belum tahu bagaimana nanti komitmennya. Siapa tahu Direktur Utama  PLN sudah ganti (sebelum 2020) belum tentu itu,” kata Elan kepada Katadata beberapa waktu lalu. (Baca: Pemerintah Janjikan Penyelesaian Train 3 Tangguh Sebelum Juni 2016)

Sebenarnya, kata dia, sudah ada beberapa calon pembeli selain PLN di dalam negeri. Namun, dia belum bisa menyebutkan siapa saja calonnya. Saat ini tim komersialisasi SKK Migas sedang bernegosiasi dengan calon pembeli tersebut. Harapannya dalam waktu dekat sudah ada kesepakatan.

Pembahasan yang cukup alot dalam negosiasi ini adalah mengenai harga. Harga minyak yang rendah berpengaruh pada harga gas yang ikut mengalami penurunan. Kontraktor dan calon pembeli kesulitan menemukan titik harga yang akan digunakan. Jika mengacu pada harga sekarang, kemungkinan kontraktor akan merugi.

Jika mendapat untung pun, pengembalian investasinya bisa memakan waktu yang lama. Perhitungan harga ini menjadi bagian dari FID untuk melihat berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan agar modal investasi proyek train 3 Tangguh bisa kembali (balik modal). (Baca: Proyek Train 3 Tangguh Terganjal Masalah Kontrak Jangka Panjang)

Meski pembahasan komitmen pembelian gasnya dilakukan saat ini, pengirimannya baru dilakukan saat Train 3 Tangguh mulai beroperasi pada 2020. Kontrak jual beli gas ini pun dilakukan dalam jangka panjang. Makanya sulit untuk menentukan harganya sekarang. Belum bisa dipastikan juga berapa harga gas yang dijual dipasaran pada jangka waktu kontrak tersebut. 

Sambil menunggu kepastian komitmen dari calon pembeli dan FID, saat ini kontraktor Blok Tanguh BP Indonesia sedang mempersiapkan pembangunan proyek Train 3. Lelang dan pembahasan kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement, construction, and installation/EPCI) proyek ini akan dilakukan setelah FID atau pada semester II.

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan finalisasi pembahasan terkait komitmen calon pembeli jangka panjang kontrak gas Train 3 Tangguh. "Sedang kami bahas," ujarnya singkat, ketika ditemui di Gedung KPK Jakarta, Senin (15/2).

Reporter: Anggita Rezki Amelia