KATADATA - PT Pertamina (Persero) semakin meningkatkan jaminan pasokan minyak dalam negeri, khususnya untuk transportasi dan distribusi. Ini akan didukung dengan penambahan kapal pengangkut minyak (tanker) sebanyak tujuh unit tahun ini.
Dengan penambahan ini, jumlah seluruh armada kapal yang dimiliki Pertamina akan meningkat menjadi 72 unit hingga akhir tahun. Jika ditotal hingga akhir tahun, ada 280 kapal yang akan dioperasikan Pertamina dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri.
Senior Vice President Shipping Direktorat Pemasaran Pertamina Mulyono mengatakan saat ini Pertamina baru menerima satu unit kapal yang diberi nama MT Sanggau dengan bobot mati seberat 40.000 ton (DWT). Pertamina mengklaim kapal ini ramah lingkungan dan hemat bahan bakar 5-7 persen.
“Penambahan kapal milik merupakan langkah terobosan Pertamina dalam meningkatkan efisiensi biaya transportasi minyak mentah dan produk. Sehingga produk-produk Pertamina dapat memiliki daya saing yang tinggi,” ungkap Mulyono.
Kapal ini merupakan salah satu dari tiga unit yang dipesan Pertamina dari galangan kapal Cina, yakni Newtimes Shipbuilding, pada Maret 2014. Nama dua kapal lain yang masih dibangun adalah Sanana dan Serui dengan berat yang sama. Dua kapal ini akan dikirim pada Maret 2016. Adapun harga dari ketiga kapal ini mencapai US$ 93 juta atau sekitar US$ 1,2 triliun.
Pertamina mengaku terpaksa memesan kapal dari luar negeri karena galangan kapal yang ada di dalam negeri belum mampu membangun kapal berukuran besar. Dari total 72 unit kapal yang akan dimiliki Pertamina tahun ini, sekitar 34 unit atau 47 persennya diproduksi dari galangan kapal dalam negeri. Sisanya diproduksi di luar negeri. Saat ini masih ada empat kapal yang masih dalam tahap konstruksi di dalam negeri.
Mulyono mengatakan hal ini merupakan salah satu tantangan Pertamina ke depan untuk bisa lebih meningkatkan produksi kapal di dalam negeri. Selama ini Pertamina selalu menjadi pemesan kapal terbesar pertama di setiap galangan nasional.
Pertamina berharap kerjasama dengan Newtimes Shipbuilding bisa mendorong terbentuknya perusahaan patungan galangan kapal di dalam negeri. “Pertamina melalui rencana jangka panjang Penguatan Armada Milik berkomitmen tinggi untuk mengedepankan kerjasama dengan mitra nasional sebagai pembangun kapal yang dibutuhkan perusahaan. Pertamina bertekad untuk maju bersama industry nasional lain di Indonesia.”