Pertamina Kaji Ulang Rencana Bangun Kilang

KATADATA | www.skkmigas.go.id
Penulis: Safrezi Fitra
5/8/2015, 18.25 WIB

KATADATA ? PT Pertamina (Persero) menyatakan sedang mempertimbangkan kembali rencana untuk membangun kilang bahan bakar minyak (BBM). Salah satu alasannya karena perusahaan ini masih harus menanggung kerugian dari penjualan BBM.

Laporan kinerja keuangan Pertamina hingga semester I tahun ini memang masih membukukan laba bersih sebesar US$ 570 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun (untuk kurs Rp 13.000 per dolar). Namun, angka ini lebih rendah 50 persen jika dibandingkan dengan perolehan laba pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai US$ 1,13 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan salah satu yang membuat menurunnya perolehan laba ini adalah kerugian dari bisnis hilir. Sejak April hingga Juli tahun ini, Pertamina mengaku mengalami kerugian hingga Rp 12,7 triliun dari penjualan BBM.

Menurut dia, formulasi harga BBM yang ditetapkan pemerintah tidak sesuai dengan harga keekonomiannya. Masalahnya, pemerintah sudah tidak lagi memberikan subsidi untuk BBM jenis Premium, sehingga Pertamina harus menanggung selisih harga tersebut hingga Rp 1.000 per liter.

Harga keekonomian Premium seharusnya mencapai Rp 8.300 per liter. Namun pemerintah menetapkan harganya sebesar Rp 7.400 per liter. Harga ini tidak berubah sejak April hingga saat ini.

Untuk mengimbangi neraca keuangan Pertamina harus menggencarkan efisiensi. ?Kami melakukan efisiensi dengan breakthrough project sebagai tumpuan memperoleh laba," ujar Dwi di Jakarta (5/8).

Halaman:
Reporter: Manal Musytaqo