Cadangan Minyak Nasional Berkurang, Hanya Cukup untuk 17 Hari

KATADATA
Kilang Balongan milik Pertamina.
31/3/2015, 19.02 WIB

KATADATA ? Cadangan minyak nasional turun. Berdasarkan catatan PT Pertamina (Persero), cadangan minyak nasional pada saat ini hanya cukup untuk 17 hari. Persediaan ini turun dari sebelumnya yang bisa memenuhi kebutuhan selama 18 hari sampai 20 hari.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, berkurangnya cadangan minyak tersebut karena adanya penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Dengan alasan tersebut, Pertamina tidak melakukan penambahan cadangan minyak nasional.

Saat ini, konsumsi solar hanya 34 ribu kilo liter (kl) per hari, turun dari konsumsi pada Desember 2014 yang mencapai 46 ribu kl per hari.

PT. Pertamina (Persero) mencatat cadangan minyak nasional saat ini hanya 17 hari. Angka ini lebih kecil dari sebelumnya yang mencukupi 18 sampai 20 hari. ?Kami lihat justru konsumsinya turun. Jadi kalau kami tambah cadangan, alasan apa yang menjadi justifikasi,? kata dia di Kemeneterian ESDM, Jakarta, Selasa (31/3).

Penurunan konsumsi solar tersebut dipengaruhi perubahan mekanisme pemberian subsidi BBM menjadi subsidi tetap. Mekanisme tersebut membuat selisih harga solar dengan harga BBM yang tidak disubsidi menjadi kecil.

?Itu juga yang membuat bahwa memang solar dikonsumsi oleh pihak yang berkesesuaian mengonsumsi solar,? ujar dia.

Meski berkurang, Wianda mengatakan, cadangan minyak nasional selama 17 hari masih tergolong aman untuk ketahanan energi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, pemerintah masih mencari solusi untuk meningkatkan cadangan minyak nasional.

Penambahan stok tersebut, tidak menjadi tugas utama Pertamina. Pemerintah, kata dia, turut bertanggung jawab untuk menambah cadangan minyak tersebut.

?Kalau misalnya cadangan yang wajar 20 hari sampai 30 hari, (kemudian) pemerintah maunya 60 hari, maka (yang) 30 hari ditanggung negara dong. Tapi (untuk memenuhinya) butuh waktu,? ujar dia.

Reporter: Arnold Sirait