KATADATA ? PT Pertamina (Persero) berencana membangun terminal regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) berkapasitas 1.000 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) atau 7,5 juta ton per tahun. Fasilitas ini diharapkan bisa mulai beroperasi pada 2018.
Direktur Pertamina Yenny Andayani mengatakan pihaknya akan menggandeng tiga mitra dalam pembangunan proyek tersebut, yakni Tokyo Gas Vo Ltd, Mitsui & Co Ltd, dan satu mitra lokal. Penandatanganan nota kesepahaman juga akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Dirinya mengungkapkan, pihaknya serius menambah infrastruktur gas guna menghubungkan daerah penghasil gas hingga ke konsumennya. Pembangunan fasilitas ini utamanya difokuskan di Pulau Jawa, salah satunya untuk pembangunan fasilitas regasifikasi LNG.
"Kami akan membangun terminal regasifikasi LNG di darat, lokasinya di Bojonegara, Banten. Kapasitas terminal ini sekitar 1.000 ? 1.500 mmscfd," ujarnya seperti dikutip harian Investor Daily, Rabu (28/1).
Pembangunan fasilitas regasifikasi LNG ini telah masuk pada tahap pengerjaan desain rinci (front end engineering design/FEED). Selanjutnya akan diikuti dengan tahap lelang dalam waktu dekat ini. Keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) juga ditargetkan bisa selesai tahun ini, setidaknya pada kuartal keempat 2015.
"Fasilitas regasifikasi ini ditargetkan bisa mulai onstream (mengalirkan gas) pada kuartal keempat 2018," ujarnya.