Kilang Bontang Kelebihan Produksi, Pasokan Gas Dalam Negeri Masih Kurang

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
24/9/2014, 13.55 WIB

Hal ini adalah masalah klasik yang selama ini seharusnya sudah bisa diatasi pemerintah. Menurut dia, pemerintah seharusnya bisa menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dan PT Pertamina (Persero) untuk bisa membangun infrastruktur distribusi dan transmisi gas tersebut. Sangat sulit mendorong investor swasta untuk berinvestasi infrastruktur, mengingat tingkat pengembalian investasinya cukup lama.

Dia juga mengakui, solusi jangka pendek untuk mengatasi penyimpanan Kilang Bontang yang sudah hampir penuh tersebut, adalah dengan menjualnya ke luar negeri (ekspor). Masalahnya masih banyak kalangan yang menentang ekspor gas, karena Indonesia masih banyak membutuhkan.

Selain itu, ekspor juga akan sulit dilakukan, mengingat ekspor gas di pasar spot belum banyak. Penjualan gas biasanya dilakukan dengan kontrak jangka panjang. Bahkan di bursa komoditas pun belum ada transaksi gas secara spot, tidak seperti minyak.

Sama halnya dengan yang akan dilakukan SKK Migas, Rovicky pun mengusulkan perlu dilakukan pengurangan produksi. Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pun harus mau mengurangi produksi gasnya.

(Baca: Kilang Bontang Kritis, KKKS Diminta Kurangi Produksi)

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra