Targetkan Corona Mereda Juni, Pemerintah Pacu Tes Massal hingga Mei

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Seorang dokter menunjukkan alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). Alat tersebut nantinya dapat melakukan tes virus corona hingga 1.300 sampel tiap harinya.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
27/4/2020, 16.36 WIB

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menargetkan tingkat penyebaran virus corona di Indonesia turun pada Juni 2020. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan melakukan tes corona secara masif pada April-Mei 2020.

"Sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo melalui video conference, Senin (27/4).

Doni menjelaskan, setelah tes masif corona, pemerintah akan menindaklanjutinya dengan pelacakan kontak kasus positif corona secara agresif. Kemudian, pemerintah akan melakukan isolasi para pasien yang telah terkonfirmasi positif corona secara ketat.

"Bapak Presiden (Joko Widodo) minta kita semua untuk bisa kerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin, dan juga aparat bisa lebih tegas," kata Doni.

(Baca: Penambahan Kasus Positif Corona di Jakarta Melambat Berkat Aturan PSBB)

Dia juga mengatakan bahwa imbauan pencegahan corona kepada masyarakat juga harus diintensifkan. Menurutnya, imbauan tersebut perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

Bahkan bila perlu, imbauan tersebut disampaikan menggunakan bahasa daerah. "Imbauan tidak mudik, laksanakan protokol kesehatan, cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak," kata Doni.

Doni pun meminta masyarakat meningkatkan kesadaran kolektif dalam mencegah penyebaran corona. Dia pun meminta adanya keberanian di antara masyarakat untuk mengingatkan satu sama lain agar tidak berkerumun di tempat-tempat tertentu.

Menurut Doni, upaya mencegah corona tidak bisa dilakukan pemerintah semata. Seluruh komponen masyarakat pun harus ikut serta dalam upaya pencegahan corona.

"Kami mengajak dan mengimbau kepada seluruh pimpinan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, seluruhnya agar betul-betul peduli dengan keselamatan masyarakat kita. Jangan anggap sepele, jangan anggap enteng wabah ini," kata dia.

(Baca: Imbas Corona, 30% Industri Jamu Tradisional Merumahkan Karyawan)

Reporter: Dimas Jarot Bayu