Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga Senin (27/4) telah melakukan tes massal atau rapid test virus corona Covid-19 terhadap 72.618 orang di enam wilayah Ibu Kota. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4% atau 2.881 orang dinyatakan positif terkena corona.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, seluruh pasien positif telah mendapatkan perawatan secara medis agar tak menulari orang lain. Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh jumlahnya terus meningkat.
"Sebanyak 338 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 3.832 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 375 orang," kata dia saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (27/4).
(Baca: Penambahan Kasus Positif Corona di Jakarta Melambat Berkat Aturan PSBB)
Menurut dia, dari jumlah tersebut sebanyak 1.950 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, 1.169 orang melakukan isolasi mandiri di rumah, serta sebanyak 969 orang menunggu hasil laboratorium. Selain itu ada pula warga berstatus tanpa gejala (OTG) sebanyak 74 orang.
Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 5.993 yang terdiri dari 187 dalam pemantauan dan 5.806 selesai dimonitor. Adapun jumlah orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 2.97 orang. "Dengan rincian 4.401 sudah pulang dari perawatan dan 896 masih dirawat," kata Ani.
Adapun jumlah kasus baru secara nasional mencapai 9.096 orang. Juru bicara nasional penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan total kasus tersebut merupakan hasil pemeriksaan 75.157 spesimen pada 59.409 kasus.
“Gambaran ini berarti proses penularan masih terjadi,” kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (27/4).
Selain itu ada tambahan 44 pasien sembuh sehingga total 1.151 telah pulih dari corona. Angka kematian juga bertambah 22 menjadi 765 orang meninggal dunia usai terinfeksi Covid-19.
Yurianto menjelaskan pasien meninggal berada pada rentang 41 hingga 80 tahun. Selain ini mereka memiliki penyakit pendahulu sehingga memperparah kondisi medisnya. “Hipertensi, diabetes melitus, jantung, dan penyakit paru-paru,” katanya.
(Baca: Pemerintah Yakin Kapasitas RS Masih Cukup untuk Tangani Pasien Corona)