Jokowi Buka Opsi Geser Cuti Lebaran ke Libur Idul Adha Akhir Juli

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi, kendaraan pemudik terjebak macet di Tol Cikampek, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
4/5/2020, 14.31 WIB

Pemerintah membuka opsi untuk menggeser cuti bersama Idul Fitri 1441 Hijriah menjadi akhir Juli, efek pandemi corona. Rencananya, cuti bersama lebaran akan berdekatan dengan libur Idul Adha.

Opsi tersebut disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui video conference, hari ini (4/5). Sebelumnya, pemerintah hanya memberikan opsi pergeseran cuti bersama Idul Fitri ke akhir tahun, yakni 28-31 Desember 2020.

"Bapak Presiden meminta dipertimbangkan apakah (pergeseran cuti bersama Idul Fitri) pada waktu Idul Adha di akhir Juli atau tetap akhir tahun," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas melalui video conference, Senin (4/5).

Jadi tidaknya cuti bersama lebaran digeser ke libur Idul Adha tergantung pada laju kasus positif virus corona di Indonesia. Karena itu, masyarakat diminta untuk disiplin dan tetap di rumah, guna menekan penyebaran pandemi corona.

(Baca: Antisipasi Arus Mudik, Jokowi Berencana Ganti Hari Libur Masa Lebaran)

Semakin disiplin masyarakat mematuhi protokol kesehatan, maka peluang pemerintah menggeser cuti bersama Idul Fitri ke akhir Juli 2020 kian besar. "Ini semuanya tergantung pada kesungguhan kita," kata Doni.

Ia mengklaim laju kasus positif virus corona di Indonesia menurun hingga 11%. Hal ini terjadi setelah status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah diterapkan. 

Meski begitu, Doni mengimbau agar masyarakat tidak lengah meski kaju kasus positif corona turun. Sebab, ada lima klaster yang berpotensi menyebarkan virus corona di Indonesia.

Kelima klaster tersebut di antaranya pekerja migran, jemaah tabligh, Gowa di Sulawesi Selatan, rembesan pemudik, dan industri. "Ini berpotensi meningkatkan kasus kembali," kata Doni.

(Baca: Survei KIC: Imbauan Pemerintah Tak Surutkan Hasrat Mudik Jutaan Orang)

Karena itu, pemerintah menggeser masa cuti lebaran guna mencegah masyarakat mudik lebaran. Apalagi, pemerintah sebelumnya menambah jumlah hari libur lebaran sebagaimana databoks berikut:

 

Doni menegaskan bahwa upaya pencegahan, deteksi, dan penanganan corona tetap akan dilakukan. Doni meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Masyarakat harus tetap menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan masker. "Seperti halnya kebiasaan menyentuh mata, hidung, mulut ini harus diingatkan setiap saat dan rutin terus menerus. Jangan sentuh bagian wajah," kata Doni.

(Baca: Cegah Mudik, Pemerintah Geser Cuti Bersama Lebaran ke Akhir Tahun)

Reporter: Dimas Jarot Bayu