Apeksi: Stok APD Langka Buat Pemda Terpaksa Beli dari Perantara

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Ilustrasi dua orang paramedis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD). Kelangkaan APD di daerah membuat pemerintah daerah membeli APD melalui broker.
Penulis: Rizky Alika
5/5/2020, 16.47 WIB

Menurut Syarif, kesulitan bahan baku ini terjadi seiring dengan pembatasan operasional transportasi udara. "Ekspedisi barang juga sulit. Ini menyulitkan kami untuk beli bahan baku," ujarnya.

(Video: Tenaga Medis Kekurangan APD Hingga Kesulitan Tes Covid-19 )

Kesulitan bahan baku ini salah satunya terjadi di Sibolga Sumatera Utara. Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk mengatakan bahwa wilayahnya kesulitan dalam mendapatkan stok masker N95 yang sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Sehingga para UMKM membuat masker dari kain putih yang diisi tisu," kata dia.

Sementara itu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa pemerintah telah memitigasi masalah bahan baku. Kementerian Koperasi dan UKM telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga, hingga asosiasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sedangkan untuk masalah distribusi, Teteng mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng Kementerian Perdagangan.  "Tentu supply bahan baku sudah dimitigasi. Ini sudah dibahas oleh pemerintah," ujarnya.

Pemerintah pun akan mendorong UMKM hingga industri untuk memproduksi APD. Dia juga mengarahkan agar produksi APD tersebut dapat diekspor ke negara yang membutuhkan. Sementara, ketersediaan APD akan dikoordinasikan dengan asosiasi terkait, seperti Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). "Nanti kami moderasi kalau ada masalah," ujar Teten.

(Baca: Apkasi Sumbang 1.000 APD ke-10 Kabupaten Terdampak Covid-19)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika