Pemerintah Targetkan Penyaluran Bansos Covid-19 Sebelum Lebaran

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/pras.
Tukang becak bersiap mendistribusikan paket Santunan Hadapi Bencana Tunai (Sahabat) kepada warga terdampak pandemi COVID-19 di Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (1/5/2020).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
8/5/2020, 17.52 WIB

Pemerintah menargetkan penyaluran bantuan sosial atau bansos di masa pandemi Covid-19 rampung sebelum Lebaran 2020. Presiden Jokowi memberikan target ini kepada para menteri terkait di Kabinet Indonesia Maju.

"Perintah Presiden agar tahapan ketiga ini untuk penyaluran bansos tunai dan bansos sembako bisa selesai sebelum Idul Fitri," kata Menteri Sosial Juliari Batubara di Kantor Presiden Jakarta  melalui video conference, Jumat (8/5).

Kementerian Sosial telah menyelesaikan penyaluran bansos untuk warga di wilayah Jakarta pada tahap pertama kepada 1,3 juta kepala keluarga (KK) dalam bentuk sembako senilai Rp 300 ribu per dua pekan itu.

"Tahap pertama kami sudah selesaikan beberapa hari yang lalu, yaitu untuk Jakarta sudah selesai semua," kata Juliari.

(Baca: APBD-nya Terbesar, Mengapa DKI Jakarta Tak Ada Dana Lagi untuk Bansos?)

Juliari mengatakan, sembako yang diberikan kepada warga Jakarta terbagi dua paket. Paket pertama berisikan berbagai komoditas yang diberikan selama empat kali. Sementara, paket kedua hanya dalam bentuk beras yang diberikan selama dua kali oleh Perum Bulog.

Pada tahap pertama ini, pemerintah memberikan sembako dalam bentuk beras kepada warga Jakarta. "Kemensos dengan Bulog sudah menyepakati bagaimana pembagian-pembagian tahapannya, sehingga nanti bisa total menjadi enam tahapan penyaluran," kata Juliari.

Setelah pembagian sembako tahap pertama di Jakarta selesai, pemerintah akan beralih ke wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Menurut Juliari, ada 600 ribu (KK) di Bodetabek yang akan diberikan sembako tahap pertama.

Menurut Juliari, mekanisme pemberian sembako di Bodetabek akan serupa dengan di Jakarta. "Dua kali penyaluran per bulan dan indeks Rp 600 ribu per bulan," kata Juliari.

(Baca: Chatib Basri Usul Data Kartu Prakerja Jadi Basis Penerima Bansos)

Selain itu, pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk warga yang terdampak corona di luar Jabodetabek. Pemerintah menargetkan BLT itu tersalurkan untuk 9 juta KK yang belum menerima beragam bansos lainnya.

Meski demikian, Juliari mengakui penyaluran BLT untuk tahap pertama masih rendah. Baru 785 ribu KK mendapatkan BLT melalui rekening Bank Himbara dengan nilai Rp 471,2 miliar.

Sementara, penyaluran BLT melalui kantor pos baru baru bisa menyasar 1,8 juta KK. "Kalau kita tambahkan per 9 Mei 2020, kami harapkan bisa disalurkan untuk 2,6 juta KK karena mekanismenmya ada dua," kata Juliari.

Juliari mengatakan, salah satu kendala penyaluran BLT lantaran data penerimanya belum lengkap hingga saat ini. Menurutnya, pemerintah baru memiliki data 7,8 juta KK penerima BLT.

Sementara, 1,2 juta KK belum dikirimkan oleh daerah. "Ini sudah kami informasikan agar segera mengirimkan datanya yang jumlahnya sekitar 1,2 juta KK yang masih kami tunggu dari daerah," kata dia.

(Baca: Sri Mulyani Ungkap Pemprov Jakarta Tak Punya Lagi Dana untuk Bansos)

Reporter: Dimas Jarot Bayu