Sempat Operasi Pendarahan Otak, Eks Panglima TNI Djoko Santoso Wafat

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ketua Umum PBSI periode 2008-2012 dan Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso (tengah), saat menerima penghargaan sebagai pembina terbaik dari (eks) Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kanan) dan mantan pebulutangkis nasional Candra Wijaya (kiri) di Tangerang, Banten, Selasa (19/12/2017).
10/5/2020, 09.31 WIB

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia pagi ini, Minggu (10/5) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Sejumlah tokoh nasional pun terpantau menyampaikan ucapan belasungkawa melalui media sosial.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab meninggalnya mantan Panglima TNI ini. Meski demikian, kesehatan Djoko Santoso memang sempat menurun usai operasi pendarahan otak dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Dalam akun Twitter Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengatakan kabar duka tersebut. "Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu >> Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Wafat," ujar Yusril melalui akun @Yusrilihza_Mhd, Minggu (10/5).

Selain itu, Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI Fahira Idris pun juga mengungkapkan ucapan bela sungkawa terhadap meninggalnya Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.

(Baca: Eks Panglima TNI Djoko Santoso Jadi Calon Ketua Tim Pemenangan Prabowo)

"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun.. Allahummagh firlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu.. Turut berduka cita yg mendalam atas wafatnya Bp. Jendral TNI Purn. Djoko Santoso," ujar akun Fahira melalui @fahiraidris.

Sebagai informasi, Djoko merupakan purnawirawan TNI Angkatan Darat yang sempat mencapai pada puncak karier kemiliteran. Ia menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 2005 sampai 2007.

Selanjutnya, ia diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima TNI. Ia juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia pada 2008 hingga 2012.

Djoko memulai karier politik dengan bergabung ke Gerindra pada 2015 dan sempat menduduki jabatan dalam struktur Dewan Pembina. Lalu, ia ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

(Baca: Para Jenderal dan Pro ISIS di Pusaran Aksi 22 Mei)

Reporter: Cindy Mutia Annur