Pemerintah akan memberi kesempatan kelompok muda yang berusia di bawah 45 tahun untuk kembali beraktivitas di luar rumah, meski pandemi corona atau Covid-19 belum selesai. Tujuannya agar kelompok usia produktif tersebut tidak kehilangan pekerjaan.
"Kelompok ini tentunya kami berikan ruang untuk beraktivitas lebih banyak lagi, sehingga potensi terkapar karena PHK akan bisa kami kurangi," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas melalui konferensi video, Senin (11/5).
(Baca: Epidemiolog Sebut Risiko Tinggi Bila Buka Mal dan Sekolah pada Juni )
Doni mengatakan, kelompok muda berusia di bawah 45 tahun tak rentan terhadap corona. Dia merujuk pada data yang menyebutkan angka kematian akibat corona dari kelompok muda berusia di bawah 45 tahun sebanyak 15%. Angka kematian tertinggi yakni 45% berasal dari kelompok usia 60 tahun ke atas.
"Kemudian 40% berusia 46 tahun sampai dengan 59 tahun, tetapi memiliki penyakit penyerta atau komorbid, antara lain hipertensi, diabetes, jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis yang biasanya karena kebiasaan merokok," kata Doni.
(Baca: Jokowi: Ada Kemajuan Signifikan dalam Riset Penanganan Corona di RI)
Lebih lanjut, Doni menyebut kelompok muda berusia di bawah 45 tahun tidak mengalami sakit ketika terpapar corona. Karenanya, mereka dianggap mampu kembali beraktivitas di tengah pandemi corona.
Sedangkan warga dengan usia 46 tahun ke atas diminta untuk menjaga diri agar mengurangi risiko terpapar corona. Mereka harus mematuhi protokol kesehatan, seperti tetap di rumah, menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Kalau kita bisa melindungi saudara-saudara dari kelompok rentan ini, berarti kita telah mampu melindungi warga negara kita 85%," kata Doni.
Adapun, kajian terkait upaya pemulihan itu sedang dibahas secara komprehensif oleh pemerintah. Dia menyebut pemerintah membentuk kajian bersama sejumlah pakar ekonomi dan sosiolog.
Pelibatan mereka diharapkan membuat langkah yang diambil pemerintah tepat. "Ini semata-mata lindungi warga kita agar tidak terkapar karena PHK," kata Doni.
(Baca: WHO Perkirakan Vaksin Corona Tersedia Paling Cepat Akhir 2021)