Belajar dari Bali, Jokowi Minta RT/RW Terlibat Pengendalian Covid-19

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Presiden Joko Widodo bersiap meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). Jokowi meminta RT/RW dan desa dilibatkan dalam mengendalikan Covid-19.
Penulis: Yuliawati
18/5/2020, 14.46 WIB

Presiden Joko Widodo menyatakan kunci pengendalian penyebaran virus corona atau Covid-19 berada di tingkat masyarakat paling bawah yakni rukun tetangga (RT), rukun warga (RW) dan desa. Jokowi meminta menteri terkait dan pimpinan daerah agar melibatkan RT/RW dan desa dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Berdasarkan laporan dari daerah yang menerapkan PSBB maupun yang tidak, kesimpulannya bahwa pengendalian penyebaran virus corona yang paling efektif adalah di tingkat bawah.

"Yang paling efektif dalam pengendalian penyebaran Covid-19 ini adalah unit masyarakat yang paling bawah," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas secara virtual mengenai percepatan penanganan Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/5).

(Baca: Jokowi: Masyarakat Jangan Keliru, Belum Ada Pelonggaran PSBB)

Jokowi mencontohkan Pemerintah Provinsi Bali yang berhasil mengendalikan virus corona lewat desa adat. Provinsi Bali merupakan wilayah yang berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 tanpa pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pemerintah daerah Bali mengandalkan desa adat untuk mengendalikan pergerakan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Aturan desa adat berhasil menahan masyarakat tidak keluar masuk wilayahnya kecuali karena kepentingan yang mendesak.

Kasus Covid di Bali ditemukan pada 10 Maret 2020 dan hingga 17 Mei 2020, jumlah yang terinfeksi sebanyak 348 orang. Jumlah yang sembuh sebanyak 250 orang dan yang meninggal 8 orang.

(Baca: Anies Larang Mudik Lokal saat Lebaran, Minta Warga Jakarta di Rumah)

Jokowi pun meminta para kepala daerah melakukan hal yang sama di Bali, yakni memperkuat gugus tugas yang berada di tingkat RT/RW dan desa untuk mengendalikan penyebaran virus corona.  "Ini penting sekali, kuncinya ada di sini. Gugus tugas tingkat RT, RW, atau desa, atau desa adat," kata Jokowi.



Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan unit-unit kesehatan di tingkat bawah juga akan diefektifkan, karena berperan sebagai garda terdepan. Sebelum pasien masuk rumah sakit, mereka akan berhadapan dengan unit-unit terkecil seperti puskesmas, dokter keluarga, poliklinik.

"Mereka perlu mendapat perhatian karena berada di garda terdepan sebelum pasien masuk rumah sakit," kata Muhadjir usai rapat terbatas dengan Presiden.

Saat ini terdapat 4.883 orang dokter praktik keluarga dari klinik-klinik pratama yang selama ini melayani Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jaringan puskesmas tersebut diharapkan aktif menjadi simpul dalam pengujian sampel, pelacakan, dan penelusuran kasus Covid-19 di dalam negeri, serta pengawasan Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG).

(Baca: Pasar Tanah Abang Tetap Dipadati Pengunjung Meski Ada PSBB Jakarta)

Reporter: Mario Baskoro