Studi FKM UI: Kasus Corona di DKI Jakarta Naik Lagi saat Ramadan

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Warga berbelanja pakaian di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Pakar epidemiologi UI mengatakan kasus corona di DKI merangkak naik kembali karena masyarakat tak patuh saat Ramadan.
20/5/2020, 19.21 WIB

Mulai beraktivitasnya masyarakat jelang lebaran diyakini jadi salah satu penyebab penularan virus corona di DKI Jakarta kembali meningkat. Padahal kasus Covid-19 di Ibu Kota sempat menurun sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) April lalu.

Dari hasil studi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia jumlah kasus di DKI sebenarnya sudah mulai ditekan sejak 15 April seiring 60% masyarakat yang beraktivitas di rumah.  Bahkan tanggal 3 Mei jumlah tambahan kasus baru di DKI Jakarta hanya bertambah 67 kasus atau terendah sejak PSBB dilakukan.

Namun belakangan kasus corona di DKI kembali bertambah bahkan hingga 183 orang pada rilis data 13 Mei. Meski belum mendapatkan data terbaru, epidemiolog FKM UI  dr. Pandu Riono mensinyalir kenaikan ini seiring berkurangnya kepatuhan masyarakat pada Pembatasan Sosial Berskala Besar saat puasa.  “Selama Ramadan, masyarakat tidak patuh,” kata Epidemiolog FKM UI dr. Pandu Riono kepada Katadata.co.id, Rabu (20/5).

(Baca: Video: Data Terbaru Kasus Corona di Indonesia per 20 Mei 2020)

Beberapa waktu belakangan masyarakat memang terlihat mulai memadati jalanan di DKI. Salah satunya Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang tetap ramai pengunjung dan pedagang.

Dilansir dari Antara, Senin (18/5), para pedagang di trotoar Blok F Pasar Tanah Abang ini tetap berjualan seperti saat normal. Pembeli didominasi oleh ibu-ibu dan tidak sedikit dari pengunjung yang membawa anak-anak berbelanja.

Halaman:
Reporter: Antara