Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jumlah orang tanpa gejala (OTG) di wilayahnya kian meningkat. OTG adalah mereka yang tidak menderita gejala khas covid-19 seperti demam dan batuk, tapi ternyata menjadi pembawa virus atau carrier.
"OTG hari ini yang potensi terkonfirmasi covid-19 angkanya naik, semula 21 persen sekarang 34,2 persen," kata Khofifah, Sabtu (23/5).
Khofifah menyatakan akan terus memantau para OTG. Karena, mereka berpotensi menularkan ke orang lain dan membuat angka positif covid-19 di Jawa Timur meningkat.
Peningkatan OTG ini juga dibarengi dengan lonjakan angka pemudik ke Jawa Timur. Per Kamis (22/5), kata Khofifah, sudah 460 ribu pemudik yang datang dari berbagai daerah. Para pemudik ini, menurutnya, juga berpotensi menyebarkan covid-19.
(Baca: Ketupat Lebaran, Pasar, dan Bahaya Penyebaran Virus Corona)
Khofifah meminta para pemudik melakukan karantina selama 14 hari di ruang yang telah disediakan di tiap desa dan kelurahan.
Selain itu, Khofifah juga meminta masyarakat yang tinggal di zona merah untuk tetap mengikuti protokol covid-19. Sementara bagi yang tinggal di zona hijau atau belum ditemukan kasus positif corona, ia meminta mereka menyiapkan standard operating procedure (SOP) bagi setiap pendatang atau pemudik.
"Jaga kerabat keluarga kita," kata Khofifah. "Jangan sampai daerah ini kemungkinan tertular dari tamu tidak tahu siapa," imbuhnya.
Jawa Timur kemarin menjadi wilayah dengan penambahan kasus positif baru terbanyak di Indonesia. Mencapai 502 kasus. Tambahan dari provinsi ini membuat total kasus baru di Indonesia hari itu mencapai 973 kasus atau rekor baru sejak dua kasus pertama diumumkan 2 Maret lalu.
(Baca: Antisipasi Mudik Lokal, Kemenhub Perketat Penjagaan di Jabodetabek)