Sambut New Normal, Jokowi Tagih Target Uji Spesimen 10 Ribu/Hari

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Presiden Joko Widodo meminta Gugus Tugas untuk lebih fokus menangani pandemi corona di daerah-daerah dengan angka penyebaran yang masih tinggi.
Editor: Agustiyanti
27/5/2020, 13.25 WIB

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan mendapatkan target untuk meningkatkan uji spesimen virus corona menjadi 10 ribu per hari. Presiden Joko Widodo menagih target tersebut dicapai dalam waktu dekat agar pemerintah dapat memetakan tingkat penyebaran virus corona di tengah rencana pemberlakuan normal baru atau new normal.

Uji spesimen menggunakan metode polymerase chain reaction atau PCR saat ini masih jauh dari target. Total jumlah spesimen yang telah diperiksa per 26 Mei 2020 baru mencapai 188.302 atau sebanyak 688 spesimen per satu juta populasi. Dari hasil tersebut, sebanyak 23.165 orang dinyatakan positif dengan penambahan kasus baru sebanyak 415 orang secara nasional.

"Saya minta target uji spesimen 10.000 per hari yang sudah diberikan target beberapa bulan yang lalu untuk dikejar sehingga ada sebuah kecepatan," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas Percepatan Penanganan Covid-19 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5).

Menurut dia, hingga saat ini masih ada beberapa provinsi dengan jumlah kasus penambahan yang cukup tinggi seperti di Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Papua dan Nusa Tenggara Barat. Peningkatan kapasitas pengujian harus dilakukan untuk mengetahui seberapa luas tingkat penyebarannya.

(Baca: Jokowi Bakal Berlakukan New Normal di Sejumlah Daerah, Ini Syaratnya)

Mantan Walikota Solo itu meminta Gugus Tugas untuk lebih fokus menangani wabah di daerah-daerah tersebut. Seluruh rumah sakit baik itu rujukan maupun darurat harus meningkatkan fasilitas kesehatan guna mengantisipasi risiko terjadinya ledakan jumlah pasien.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto