Ahli Imunologi: Herd Immunity Akan Gagal Tanpa Vaksin

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Ilustrasi, kerumunan masyarakat. Ahli imunologi mengingatkan, tanpa adanya vaksin, risiko kematian tinggi bisa terjadi karena tingkat kematian akibat Covid-19 mencapai 5-6%.
Penulis: Rizky Alika
2/6/2020, 16.23 WIB

Berdasarkan data Worldometers, jumlah populasi Indonesia tercatat mencapai 273,3 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut, herd immunity dapat terjadi bila setidaknya 191,31 juta jiwa penduduk telah terpapar covid-19.

"Artinya, dari jumlah tersebut ada sebanyak 9,5 juta orang atau 5% pasien Covid-19 yang berpotensi memiliki gejala berat dan meninggal," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menilai herd immunity yang terbaik adalah dengan cara vaksinasi. Selama belum ditemukan vaksin, penerapan protokol kesehatan tetap perlu diterapkan guna menekan angka penularan.

Guru Besar Departemen Medik Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia Prof. Zakiudin Munasir menambahkan, pembentukan herd immunity harus diikuti dengan fasilitas kesehatan yang lengkap. Dengan demikian, pasien yang tertular covid-19 dapat sembuh serta membentuk antibodi baru.

"Jadi dia (pasien Covid-19 yang sembuh) akan membentengi orang-orang yang tidak punya antibodi," kata Zaikudin.

(Baca: Gagal di Inggris & Belanda dalam Hadapi Corona, Apa Itu Herd Immunity?)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika