Koalisi Warga Lapor Covid-19 mencatat jumlah orang meninggal terkait virus corona hingga Jumat (5/6) lalu mencapai 7.280 orang. Angka tersebut didapatkan mereka dari angka kematian pasien positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang wafat.
Inisiator Koalisi Warga Lapor Covid-19 Irma Hidayana mengatakan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia jauh lebih banyak ketimbang kasus kematian yang telah terkonfirmasi positif corona.
Dia menyampaikan ada 5.539 orang PDP yang dinyatakan meninggal dunia atau sebesar 76,1%. Sementara, kasus kematian yang telah terkonfirmasi positif corona sebanyak 1.741 orang atau 23,9% pada Jumat pekan lalu.
“Angkanya kurang lebih 3-3,5 kali lipat dari angka yang terkonfirmasi sekarang secara nasional," kata Irma dalam diskusi virtual, Kamis (11/6).
(Baca: Salip Jakarta, Jatim Catat Angka Kematian Tertinggi Akibat Corona)
Menurut Irma, kondisi ini terjadi karena akses terhadap uji corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR) masih sulit dan tidak merata di setiap daerah. Lebih lanjut, waktu tunggu bagi PDP untuk bisa mendapatkan hasil tes cukup lama.
"Keterbatasan itu menyebabkan PDP kemudian meninggal sebelum saatnya tes atau meninggal pada saat hasil belum keluar," kata Irma.
Atas dasar itu, dia menilai pemerintah harus mampu meningkatkan tes PCR di berbagai daerah. Bahkan, Irma menilai jumlah pengujian harus bisa mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan WHO, yakni 1 tes per 1.000 penduduk setiap pekannya. "Sehingga dampaknya mendorong dan memperbaiki apa yang belum terwujud selama ini," kata dia.
Sedangkan dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah angka kematian akibat corona di RI mencapai 2.000 orang. Provinsi Jawa Timur ajadi penyumbang terbanyak yakni 553 orang.
(Baca: Kasus Baru Corona RI Naik 979 Orang, Terbanyak dari Jatim dan Sulsel)