Dorong BBM Ramah Lingkungan, Pertamina Berencana Beri Diskon Pertalite

Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi, BBM jenis pertalite. Pertamina berencana memberi diskon pertalite seharga premium agar masyarakat beralih menggunakan BBM ramah lingkungan.
2/7/2020, 18.06 WIB

Pertamina berupaya mendorong penggunaan bahan bakar minyak atau BBM ramah lingkungan. Perusahaan pelat merah itu bahkan berencana memberi diskon pertalite seharga premium.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan program tersebut merupakan program pemasaran biasa seperti promo atau cashback. Dengan program tersebut, perusahaan ingin mengedukasi masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan

Namun, pihaknya belum dapat memastikan pelaksanaan program tersebut. "Jadi tidaknya, nanti menunggu teman-teman dari region," kata Fajriyah kepada Katadata.co.id pada Kamis (2/7).

Berdasarkan data Pertamina, perusahaan bakal memulai program pengurangan polusi udara bertajuk Langit Biru. Program tersebut rencananya dimulai pada tahun ini di Denpansar dan Jakarta.

Dalam program tersebut, Pertamina bakal memberikan diskon harga pertalite khusus konsumen kendaraan bermotor roda 2, roda 3, angkutan umum pelat kuning, dan taksi pelat kuning. Adapun pemberian diskon tersebut dilaksanakan secara bertahap.

Pertama, pemberian diskon sebesar Rp 1.200 per liter di mana harga pertalite sama dengan harga premium. Program ini berlaku selama dua bulan.

Kemudian, perusahaan memberikan diskon Rp 800 per liter selama dua bulan. Dilanjutkan dengan pemberian diskon Rp 400 perliter selama dua bulan. Setelah itu, harga pertalite kembali normal.

(Baca: Dorong BBM Ramah Lingkungan, Pertamina Belum Hapus Premium & Pertalite)

(Baca: Dampak dari Tiga Tahap Penghapusan Premium dan Pertalite)

Program diskon tersebut bakal dikaji untuk melihat konsumsi premium. Sehingga Pertamina dapat menyesuaikan titik SPBU yang masih membutuhkan premium.

Pertamina mencatat konsumsi gasoline di Jawa Madura Bali (Jamali) dari Januari hingga 24 Juni 2020, terdiri dari pertalite sebesar 65%, premium 18,4%, pertamax 15,8%, dan turbo sebesar 0,8%. Sedangkan persentase konsumsi BBM gasoline di luar Jamali terdiri dari premium sebesar 47,4%, pertalite 46%, pertamax 6%, dan turbo 0,5%.

Secara total, konsumsi pertalite di seluruh Indonesia mencapai 56,9%, premium 30,8%, pertamax 11,6%, dan turbo 0,6%. Adapun, proporsi SPBU yang masih menjual premium per 31 Mei 2020 di Jamali sebanyak 51,7%, non-jamali sebesar 50,2%, dan secara nasional sebesar 51%.

Dengan kondisi tersebut, Pertamina membuat strategi jangka panjang mendorong BBM ramah lingkungan. Dalam tahap pertama, perusahaan bakal mengurangi BBM RON 88 atau premium disertai edukasi dan campaign untuk mendorong konsumen menggunakan BBM RON 90 ke atas.

Pada tahap kedua, perusahaan mengurangi BBM Ron 88 dan RON 90 atau pertalite di SPBU disertai dengan edukasi dan kampanye untuk mendorong konsumen menggunakan BBM di atas RON 90.

Tahap ketiga, simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian, yakni BBM RON 91/92 dan BBM RON 95. Pada tahap ini, Pertamina tak lagi menjual pertalite dan premium.

(Baca: Dirut Pertamina: Jika Menurunkan Harga BBM, Bisnis Hulu Migas Ditutup)