Anies Klaim Pemprov DKI Laksanakan 43.000 Tes PCR Dalam Satu Pekan

instagram.com/@aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies mengklaim jumlah tes PCR di ibu kota mencapai 43 ribu orang dalam sepekan.
29/7/2020, 15.26 WIB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan tes polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 43.000 orang per satu juta penduduk dalam sepekan. Jumlah itu melebihi batas minimal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebesar 10.000 per satu juta penduduk.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut jumlah tes tersebut mencerminkan kondisi penyebaran Covid-19 di ibu kota. Sehingga Pemprov DKI bisa memetakan dan menekan penularan virus corona.

"Hasil yang positif ada 6,3%. Kalau tidak ketahuan, mereka akan menularkan kepada lebih banyak lagi," kata Anies dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (29/7).

Lebih lanjut, Anies mengatakan penambahan kasus baru di Jakarta masih terus terjadi. Bahkan penambahan kasus hari ini mencapai 584 kasus baru.

Kendati terus bertambah, Anies mengaku sangat bersyukur dengan penambahan kasus tersebut. "Kami bukan mau menurunkan angka Covid-19, tapi kami menurunkan penyebarannya di Jakarta," kata dia.

Anies pun menjelaskan strategi Pemprov DKI Jakarta melawan penyebaran virus corona. Salah satunya dengan mencari orang-orang yang diduga terpapar virus tersebut atau active case finding.

Setelah ditemukan kasus positif, orang tanpa gejala akan diwajibkan isolasi mandiri. Sedangkan orang dengan gejala buruk akan dirawat di rumah sakit. 

Pemprov DKI Jakarta juga terus melacak orang-orang yang terpapar sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Kalau Jakarta ingin angkanya kecil, tidak usah testing, dijamin angka Covid-19 langsung turun, tapi masalah wabahnya tidak turun," ujar Anies.

Adapun kasus terkonfirmasi positif corona di DKI Jakarta berdasarkan situs corona.jakarta.go.id hingga Rabu (29/7) pukul 14.50 WIB mencapai 19.885 orang. Dari jumlah tersebut 12.373 (62,2%) dinyatakan sembuh dan 1.848 (9,3%) masih menjalani perawatan.

Sedangkan korban meninggal mencapai 795 (4%) pasien dan 4.869 orang tengah menjalani isolasi mandiri. Untuk orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 9.348 (47%) dan sebanyak 6.621 (33,3%) bergejala. Sedangkan 3.916 (19,7%) di antaranya belum diketahui statusnya.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto