Pemerintah Minta Tak Ada Pihak yang Asal Klaim Temukan Obat Corona

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.
Obat jenis Chloroquine di Jakarta, Sabtu (21/3/2020). Satgas Penanganan Covid-19 (4/8) meminta tak ada masyarakat main klaim temukan obat virus corona.
4/8/2020, 17.42 WIB

Pemerintah meminta tak ada masyarakat yang main klaim telah menemukan obat virus corona Covid-19. Apalagi jika obat tersebut dibuat tanpa melalui prosedur yang tepat.

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penangananan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan obat harus terlebih dahulu diuji secara klinis untuk mengetahui efektivitasnya dalam menyembuhkan corona. Selain itu, pengujian perlu dilakukan untuk mengetahui efek sampingnya.

"Tidak bisa sembarangan karena ini adalah urusan nyawa manusia," kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (4/8).

Selain itu, obat tersebut harus mendapatkan izin sebelum diedarkan kepada masyarakat. "Jika sudah diuji dan sudah terbukti menyembuhkan, tentu itu akan menjadi kabar yang luar biasa baik bagi bangsa kita," kata Wiku.

Wiku lantas meminta masyarakat teliti dalam memilih obat dan suplemen corona dengan memeriksa kemasannya. Kemudian, mereka harus melihat label dari obat yang bakal digunakan.

Dia menjelaskan label dari obat dan suplemen harus mengandung nama produk, komposisi, hingga informasi lainnya. Konsumen juga harus memastikan obat yang akan diminum telah mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Obat-obatan yang sudah memiliki izin edar biasanya akan mencantumkan nomor registrasi di kemasannya. Terakhir, Wiku juga meminta masyarakat memeriksa tanggal kedaluwarsa obat dan suplemen yang akan dikonsumsi. 

"Mengonsumsi obat yang sudah lewat dari tanggal kedaluwarsanya berisiko tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan," kata dia.



Selain itu Wiku juga meminta agar para peneliti dan figur publik untuk berhati-hati untuk menyampaikan berita kepada masyarakat. Jangan sampai warga yang sedang panik mencari solusi mengatasi corona disesatkan dengan berita bohong. "Sehingga masyarakat memahami sesuatu hal itu tidak dengan secara utuh dan benar," katanya.

Beberapa pihak mengklaim telah menemukan obat mengatasi virus corona, salah satunya seseorang yang bernama Hadi Pranoto. Dalam video Youtube milik penyanyi Erdian Aji Prihartanto alias Anji, Hadi menyebut dirinya telah menemukan obat Covid-19.

Namun Hadi ternyata tak terdaftar dalam data keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Belakangan Anji dan dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Cyber Indonesia lantaran dugaan penyebaran berita bohong.

Reporter: Dimas Jarot Bayu