Erick: Butuh Rp 66 T untuk Suntik Vaksin Covid-19 ke 160 Juta Penduduk

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma. BUMN Farmasi akan melakukan uji klinis tahap ketiga mulai September 2020.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
7/8/2020, 17.49 WIB

Adapun jika pihak swasta juga berhasil mengembangkan vaksin Covid-19, maka distribusinya juga akan dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah siap mengalokasikan anggaran untuk distribusi vaksin milik swasta.

 Pihak swasta pun akan digandeng untuk menyediakan jarum suntik guna memenuhi kebutuhan vaksin yang diperkirakan mencapai 380 juta tersebut. Saat ini, PT Indofarma Tbk juga sudah meningkatkan produksi jarum suntik hingga 100 juta jarum.

"Kemarin sebenarnya saya terlupa yang itu (produksi jarum suntik). Tapi Indofarma bilang kapasitasnya sudah ditingkatkan jadi 100 juta jarum. Bagus, berarti kompak," ujar Erick.

Ia mengaku bahwa terlalu konsentrasi pada peningkatan kapasitas produksi vaksin di Bio Farma yang sebelumnya hanya 100 juta vaksin per tahun. Namun, saat ini kapasitas produksinya sudah ditingkatkan sebanyak 150 juta vaksin yang memakan biaya Rp 1,3 triliun untuk meningkatkan kapasitas tersebut.

Meski kapasitas produksi sudah ditingkatkan menjadi 250 juta, kebutuhan vaksin di Indonesia mencapai 320 juta hingga 380 juta vaksin. Untuk memenuhinya, pemerintah bakal menggandeng pihak swasta.

"Sisanya bagaimana? Kan ada Kalbe Farma, ada Sanbe Farma yang mereka juga bisa produksi," katanya.

Masalah lain juga menerpa pada kesiapan pemerintah dalam menggelar program imunisasi. Pasalnya, kapasitas relawan untuk melakukan imunisasi hanya 40 juta vaksin dalam setahun.  Untuk itu, pemerintah telah memastikan bahwa ada kolaborasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TNI, Polri, dan Palang Merah Indonesia untuk menjalankan program imunisasi ini.

"Ini vaksin merupakan kemenangan terdekat atau tercepat yang harus kita lakukan," ujarnya. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin