Nadiem Luncurkan Kurikulum Darurat untuk Siswa Belajar Jarak Jauh

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Nadiem mengeluarkan kurikulum darurat pada Jumat (7/8) untuk acuan pengajaran jarak jauh siswa.
7/8/2020, 19.45 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan kurikulum darurat sebagai panduan belajar jarak jauh selama pandemi corona. Kurikulum ini dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK. 

Nadiem mengatakan, kurikulum darurat ini bukanlah hal baru melainkan penyederhanaan kompetensi dasar yang mengacu pada kurikulum 2013. Alhasil, pembelajaran jarak jauh dapat berfokus pada kompetensi yang esensial dan jadi prasyarat untuk kelanjutan ke tingkat selanjutnya.

“Pelaksanaan kurikulum ini berlaku sampai akhir tahun ajaran,” ujar Mendikbud Nadiem Makarim dalam konferensi virtual, Jumat (7/8).

Nadiem berharap kebijakan ini dapat menjadi acuan kurikulum yang sederhana bagi guru agar fokus pada substansi pembelajaran. “Kesejahteraan psikososial guru pun meningkat,” kata Nadiem.

Kemudian, siswa diharapkan tidak terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian melalui kurikulum darurat. Mereka juga dapat fokus pada pendidikan dan pembelajaran yang penting. “Bagi orang tua, ini akan mempermudah pendampingan pembelajaran di rumah,” kata Nadiem.

Namun mantan bos Gojek itu mengatakan bahwa guru masih bisa memilih antara menerapkan kurikulum darurat dengan kurikulum 2013. Mereka juga dibolehkan menyederhanakan perangkat mata ajar sendiri.

 “Ini suatu opsi bagi sekolah, bagi kepala dinas masing-masing, pemerintah daerah untuk gunakan kurikulum darurat. Tidak dipaksakan,” kata dia.

Lebih lanjut, Kemendikbud juga membuat modul spesifik bagi PAUD dan SD saat pembelajaran jarak jauh. Modul ini bisa dijalankan secara independen oleh guru dan orang tua di rumah dan bertemakan 'Bermain adalah Belajar'.

Tema ini dipilih agar kondisi psikososial dan kesenangan siswa PAUD dapat terjaga selama di rumah. “Serta menurunkan kebosanan yang sering terjadi bagi anak-anak kita,” kata Nadiem.

Untuk siswa SD, modul tersebut berorientasi kepada kemampuan esensial yakni literasi, numerasi, pendidikan karakter, dan kecakapan hidup. Adapun, kompetensi dasar mencakup berbagai macam mata pelajaran.

Lebih lanjut, Kemendikbud menyiapkan paket asesmen bagi guru-guru yang jalankan kurikulum darurat tersebut. Ini agar pengajar dapat mengetahui sampai di mana tingkat kompetensi para siswa.

“Dari situ guru-guru bisa melakukan segmentasi dan bisa memberikan bantuan serta waktu yang khusus untuk para orang tua dan murid yang lebih membutuhkan,” kata Nadiem.

Reporter: Dimas Jarot Bayu