Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya telah memiliki kemampuan tes mumpuni, sehingga jumlah orang terinfeksi virus corona atau Covid-19 teridentifikasi dengan cepat. Kemampuan ini juga membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mampu mengidentifikasi perubahan klaster penyebaran.
"Jadi bukan semata-mata menunggu ada yang datang ke rumah sakit, tapi kami mencari ke luar sana karena mungkin saja ada warga yang sudah terpapar Covid-19 namun tidak mengetahuinya," kata Anies dalam sebuah forum diskusi daring, Jumat (21/8).
Ia menjelaskan bahwa saat ini DKI Jakarta telah mampu melakukan tes Covid-19 kepada kurang lebih 10.000 orang setiap harinya. Dari jumlah tesebut, sebanyak 5.000 dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, sementara sisanya oleh rumah sakit swasta.
Masifnya tes Covid-19 yang dilakukan juga diikuti dengan pelacakan kasus baru, sehingga jika ada pasien yang teridentifikasi positif pihak Pemprov DKI Jakarta langsung mencari tahu riwayat interaksi orang tersebut.
Mengutip laman www.corona.jakarta.go.id, jumlah orang yang dites menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) di DKI Jakarta pada 21 Agustus 2020 tercatat sebanyak 3.728 orang. Secara persentase, proporsi tes yang dilakukan di wilayah DKI Jakarta terhadap nasional adalah sebesar 24%.
Sementara selama sepekan terakhir DKI Jakarta sudah melakukan tes PCR sebanyak 45.324 orang, jauh di atas target yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu sebanyak 10.645 setiap pekan.
Dari jumlah tes yang dilakukan, persentase kasus positif sepekan terakhir tercatat sebesar 8,7%, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang sebesar 17,4%.
Anies mengatakan melalui masifnya tes Covid-19 yang dilakukan, semakin banyak orang tanpa gejala ternyata terinfeksi virus mematikan tersebut. Dengan masifnya pengetesan, pasien terinfeksi bisa segera diisolasi.
Selain itu, pihaknya juga bisa memetakan perubahan klaster penyebaran virus corona yang tadinya perkantoran bergeser ke komunitas. Diikuti perkantoran dan pekerja migran yang baru kembali. Lalu pasar, panti dan fasilitas kesehatan.
Secara kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 tercatat mencapai 32.398 orang, dengan penambahan sebanyak 657 orang pada 21 Agustus 2020. Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 22.228 orang telah dinyatakan sembuh, bertambah 433 orang.
Jika dikalkulasi, persentase tingkat kesembuhan positif Covid-19 DKI Jakarta sebesar 68,6% sedikit di bawah rata-rata nasional sebesar 68,93%.
Sementara total jumlah pasien yang meninggal akibat infeksi Covid-19 di DKI Jakarta tercatat sebanyak 1.076 orang, bertambah 15 orang pada hari Jumat (21/8). Persentase tingkat kematian pasien Covid-19 di DKI Jakarta sebesar 3,3% di bawah angka nasional yang sebesar 4,4%.