Tangkap 54 Kapal Ikan Asing, Edhy Prabowo Akan Tempuh Jalur Diplomasi

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2020). Edhy
26/8/2020, 21.15 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah menangkap sebanyak 71 kapal pencuri ikan sejak awal dirinya dilantik pada 23 Oktober 2019. Sebanyak 54 merupakan kapal asing dan separuhnya berasal dari Vietnam.

Secara rinci, 27 kapal berbendera Vietnam, 14 kapal berasal dari Filipina, 12 milik Malaysia, dan satu dari Taiwan. Sedangkan 17 merupakan kapal berbendera Indonesia.

Usai menangkap kapal, Edhy menekankan upaya diplomatis dalam menyelesaikan masalah. "Kami tawarkan beberapa langkah yang sebetulnya saling menguntungkan dan menghormati kedua belah pihak,” katanya saat menggelar konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (26/8).

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan untuk kapal berbendera Indonesia yang ditangkap karena masalah izin maka hanya diberikan sanksi pembinaan. Namun, kapal asing yang tertangkap harus menjalani penahanan untuk kemudian dilakukan penyitaan apabila terbukti bersalah. 

Upaya melakukan diplomasi dengan negara-negara tetangga pun telah dikomunikasikan dengan Kementerian Luar Negeri. Langkah tersebut untuk mengedepankan aspek hukum dan asas praduga tak bersalah.  "Sebagai negara tetangga jangan seolah-olah selalu ribut saling mencuri ikan," kata dia.

Lebih lanjut, Edhy menjelaskan untuk mempekuat sistem pengawasan di perairan perbatasan pihaknya akan mengusulkan penggunaan  pesawat tanpa awak atau drone. Rencana tersebut akan diusulkan pada tahun depan.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto