Transportasi Umum Ramai Usai PSBB, Penumpang Pesawat Melonjak 135%

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/hp.
Seorang anggota Aviation Security (Avsec) mengawasi kedatangan calon penumpang di pintu masuk keberangkatan Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Senin (3/8/2020).
Penulis: Pingit Aria
2/9/2020, 20.02 WIB

Angkutan Barang Ikut Naik

Tak hanya angkutan penumpang, jumlah barang yang diangkut pada Juli 2020 mencapai 24,3 juta ton atau naik 7,38% dibanding Juni 2020. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang 39,87%, Tanjung Priok 14,86%, dan Balikpapan 4,67%.

Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar dan Tanjung Perak masing-masing sebesar 24,24% dan 7,51%.

Jumlah barang yang diangkut selama Januari–Juli 2020 mencapai 168,2 juta ton atau naik 0,10% dibanding periode yang sama tahun 2019. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang sebesar 2,24%.

Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar 30,95%, Tanjung Priok 25,31%, Tanjung Perak 10,06%, dan Balikpapan 1,13%.

Sebelumnya, pandemi corona juga memukul bisnis transportasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Kendati kontribusi pendapatan dari angkutan penumpang menurun imbas Covid-19, namun kontribusi angkutan barang naik seiring meningkatnya permintaan industri.

Pada semester I 2020, PT KAI mencatat total pendapatan Rp 7,27 triliun. Nilai ini turun hingga 32% dibandingkan dengan semester I 2019 sebesar Rp 10,7 triliun. Namun, kontribusi angkutan barang terhadap total pendapatan, naik drastis seiring anjloknya pendapatan angkutan penumpang.

Pendapatan jasa angkutan barang PT KAI pada semester I sebesar Rp 3,15 triliun atau berkontribusi 43,39% terhadap total pendapatan. Sedangkan pada periode yng sama tahun lalu, pendapatan angkutan barang tercatat Rp 3,32 triliun dengan total kontribusi 31,06%.

Di sisi lain, pendapatan dari angkutan penumpang pada semester I 2020 tercatat hanya Rp 2,03 triliun, anjlok hingga 56,7% dari semester I 2019 yaitu Rp 4,69 triliun. Alhasil, kontribusi layanan ini menurun menjadi 27,96%, sedangkan periode sama tahun lalu mencapai 43,91% terhadap pendapatan.

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, terdampaknya angkutan penumpang oleh pandemi Covid-19, membuat KAI terus berupaya memaksimalkan bisnis angkutan barang melalui berbagai langkah.

"Hasilnya bisa dilihat dari volume angkutan barang pada Agustus 2020 mencapai 3,9 juta ton, meningkat 6% dibanding Juli sebanyak 3,7 juta ton," kata Joni melalui siaran pers, Rabu (2/9).

Halaman:
Reporter: Antara, Agatha Olivia Victoria