Kasus infeksi corona di Indonesia melonjak 3.737 menjadi 210.490 orang pada Jumat (11/9). DKI Jakarta dan Jawa Tengah menyumbang tambahan pasien terbanyak yakni 1.530 orang atau 40,9%.
Dari data Kementerian Kesehatan, ada kenaikan 964 pasien baru Covid-19 di Jakarta. Sedangkan Jateng melaporkan tambahan 566 kasus positif hari ini. Berikutnya ada Jawa Timur dengan 362 kasus positif, Riau yakni 182 pasien, dan 152 berasal dari Kalimantan Timur.
Kenaikan 3.737 kasus tersebut didapatkan dari tambahan 31.813 uji spesimen hari ini. Secara total, pemerintah telah memeriksa 2.581.433 sampel dari 1.498.292 orang.
Kemenkes juga melaporkan adanya tambahan 2.707 kasus sembuh menjadi 150.217 orang. Namun angka kematian akibat Covid-19 di RI juga bertambah 88 menjadi 8.544 pasien.
Jawa Timur masih menjadi penyumbang tambahan kematian pasien Covid-19 tertinggi yakni 29 orang. Di bawahnya ada Jakarta yang melaporkan adanya tambahan 17 pasien meninggal.
Dari data Kemenkes, jumlah suspect Covid-19 yang dilaporkan hari ini berkurang menjadi 94.886 orang. Adapun, penyakit ini telah melanda 490 kabupaten dan kotamadya di Indonesia.
Gubernur DKI Anies Baswedan telah merespons kenaikan kasus ini dengan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Dia mengatakan kebijakan ini merupakan rem yang perlu diambil saat darurat. “Artinya kami terpaksa berlakukan PSBB seperti awal pandemi,” kata Anies, Rabu (9/9).
Melonjaknya kasus corona di Jakarta ternyata sejalan dengan rendahnya rasio lacak dan isolasi (RLI) pasien Covid-19. Dari data KawalCovid-19, rasio pelacakan kasus hingga Rabu (9/9) hanya 1,9.
Ini berarti kurang dari dua kontak erat yang ditemukan dari setiap kasus Covid-19. Angka ini terus menurun dari di atas 4 pada pertengahan Juni 2020 meski mencapai 30 tiap satu konfirmasi positif.
Koordinator Data KawalCOVID-19 Ronald Bessie mengatakan hal ini menjadi salah satu alasan kasus corona di Jakarta kembali meningkat. “Karena problem mendasarnya mereka bisa menularkan bahkan sebelum gejala muncul,” kata Bessie kepada Katadata.co.id, Kamis (10/9).
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum berencana menerapkan PSBB. Namun langkah tersebut baru akan diambil jika warga terus melonggarkan protokol kesehatan.
“Makanya penegakan hukum kami lakukan serentak sejak 25 Agustus sampai akhir September,” kata Ganjar, Kamis (10/9) dilansir dari Antara.