Pemerintah terus mendorong penyaluran subsidi gaji karyawan guna memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi. Mereka menargetkan hingga akhir September, dana yang dicairkan mencapai 15,8 triliun atau 41,8% dari total alokasi anggaran Rp 37,8 triliun.
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga 14 September, realisasi penyaluran subsidi gaji mencapai Rp 7 triliun dan telah diberikan kepada 15,7 juta karyawan. Sedangkan pada akhir bulan ini akan ada penambahan Rp 8,8 triliun yang akan dicairkan.
Budi juga yakin seluruh anggaran subsidi gaji tersebut dapat tersalurkan hingga Desember 2020. "Kami sudah siapkan penyaluran batch ke-3, ke-4, ke-5. Sehingga diharapkan ada tambahan penyaluran, “ kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9).
Budi juga menyampaikan untuk penyaluran bantuan presiden telah mencapai Rp 13 triliun atau 61% dari total anggaran Rp 22 triliun. Bantuan tersebut telah diberikan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro. "Jadi kami kerja dengan Menteri Koperasi dan UKM dalam dua minggu terakhir salurkan tambahan Rp 8,6 triliun," ujar dia.
Hingga 14 September, penyaluran klaster program PEN baru mencapai Rp 204,9 triliun atau 29,48% dari total pagu Rp 695,2 triliun. Sedangkan penyaluran program perlindungan sosial mencapai Rp 120,3 triliun atau 59% dari total anggaran Rp 203,9 triliun.
Kemudian, penyaluran program usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp 58,6 triliun atau 47,52% dari pagu Rp 123,47 triliun. Selanjutnya, realisasi program sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemda baru tersalurkan Rp 25,9 triliun atau 24,4% dari pagu Rp 106 triliun.
Namun Budi mengatakan untuk program pembiayaan korporasi belum ada realisasinya hingga saat ini. Dia berharap, beberapa Penyertaan Modal Negara (PMN) akan cair pada akhir September. "Gelondongannya cukup besar, jadi ada kenaikan signifikan di akhir bulan ini," ujar dia.
Pada program bantuan sosial, realisasi program keluarga harapan telah mencapai Rp 29 triliun atau 77,9% dari pagu anggaran sebesar Rp 37,4 triliun. Kemudian, program bansos tunai dan non tunai yang telah disalurkan sebesar Rp 28 triliun atau 71,9% dari total Rp 39,2 triliun.
Selanjutnya, bantuan langsung tunai Dana Desa mencapai Rp 11 trliun atau 34,4% dari pagu anggaran sebesar Rp 31,8 triliun. Untuk realisasi subsidi bunga pinjaman UMKM saat ini baru mencapai Rp 14 triliun atau 7,6% dari total anggaran Rp 35 triliun.
Dia memprediksi penyaluran subsidi bunga UMKM tidak bisa mencapai total pagu anggaran. "Kemungkinan besar dananya dipakai dananya untuk program lainnya," ujarnya.
Selanjutnya, program padat karya di sejumlah K/L telah mencapai sebesar Rp 11 triliun atau 59,5% dari total anggaran Rp 18,4 triliun. Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu berharap dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi triwulan III melalui belanja pemerintah.