Kasus Covid-19 Bertambah 3.906, Jakarta Masih di Atas 1.000

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas medis bersiap memimpin senam pagi bersama pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Olahraga pagi yang dilakukan rutin setiap hari oleh 25 pasien tersebut untuk meningkatkan imunitas tubuh selama menjalankan isolasi.
Penulis: Pingit Aria
13/10/2020, 16.52 WIB

Delapan bulan sejak kasus pertama terdeteksi di Indonesia, penularan virus corona masih terus terjadi di tengah masyarakat. Pemerintah mencatat, kasus positif Covid-19 bertambah 3.906 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah pasien Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 340.622 orang. Di antaranya, jumlah pasien sembuh pun terus bertambah, meski masih ada korban jiwa.

Dalam sehari, diketahui ada penambahan 4.777 pasien Covid-19 yang sembuh. Mereka dinyatakan pulih berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memperlihatkan hasil negatif virus corona. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 263.296 orang sejak awal pandemi.

Sebaliknya, ada 92 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam 24 jam terakhir. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 12.027 orang.

Dengan data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini ada 65.299 orang, baik yang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Selain kasus positif, diketahui ada 153.822 orang yang saat ini berstatus suspek terkait penularan virus corona.

Daerah yang paling banyak melaporkan kasus baru Covid-19 masih DKI Jakarta dengan 1.054 kasus. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 89.228. Di antaranya, 73.460 telah sembuh dan 1.933 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus tertinggi lainnya adalah Jawa Barat (565 kasus), Jawa Tengah (466 kasus)  dan Jawa Timur (315 kasus).

Dengan terus terjadinya penularan Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena, kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah Gerakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Langkah itu lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.

Wiku menunjukkan bahwa beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%. Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan