Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyarawarah Nasional pada November 2020. Dalam acara tersebut, MUI bakal membahas sejumlah fatma, salah satunya terkait virus corona.
Ketua Tim Materi Fatwa Munas MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan pihaknya bakal membahas berbagai hal terkait dengan Covid-19, seperti vaksin, penanggulangannya, rambu-rambu adaptasi kehidupan baru, pemanfaatan bagian tubuh manusia untuk menjadi bahan pengobatan, dan hal terkait lainnya.
Selain itu, MUI akan membahas mengenai masalah sosial budaya, ibadah, dan ekonomi syariah."Tiga bidang itu juga mencakup rencana fatwa tentang perencanaan haji belia dan dana talangan haji, pengawasan pengelolaan zakat dan zakat perusahaan, wakaf, pemilihan umum, termasuk periode masa bakti presiden, pilkada dan politik dinasti, serta paham komunisme," kata Niam seperti dilansir dari Antara pada Senin (19/10).
Komisi Fatwa MUI, kata dia, terus menggelar rapat internal mengundang para ahli sampai akhir Oktober untuk membahas rencana fatwa yang sudah difinalisasi. Dengan begitu, dua pekan sebelum munas berlangsung, peserta munas sudah menerima materi draf fatwa dan mendalaminya untuk dibahas pada saat Munas.
Adapun Munas MUI akan digelar pada tanggal 25-28 November 2020 secara daring. Selain membahas sejumlah fatwa, acara tersebut juga bakal memilih pimpinan pengurus MUI untuk lima tahun ke depan.
MUI Dilibatkan Sejak Awal Pengadaan Vaksin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan MUI sudah dilibatkan sejak awal perencanaan pengadaan vaksi. Bahkan MUI diikutsertakan dalam kunjungan ke fasilitas pembuatan vaksin di Tiongkok.
Hal itu karena vaksin yang akan diberikan ke masyarakat harus mengantongi sertifikat halal dari MUI. "Tetapi kalau tidak halal, namun tidak ada solusi selain vaksin tersebut, maka dalam situasi darurat bisa digunakan dengan penetapan yang dikeluarkan MUI," ujar Ma'ruf seperti dilansir dari covid-19.go.id.
Terakhir ia berpesan agar masyarakat tetap istiqomah dan tidak boleh menyerah. Seluruh elemen masyarakat pun harus terus semangat menegakkan protokol kesehatan dalam #Gerakan3M.
Salah satunya yaitu menggunakan masker dengan benar, menutupi hidung, mulut hingga dagu. Penggunaan masker ini dapat mengurangi risiko tertular Covid-19 hingga 70 persen.
Kemudian, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Selain itu, selalu jaga jarak minimal 1,5 menter dan hindari kerumunan. Jika #Gerakan3M tersebut bisa diterapkan, risiko penularan virus corona bisa turun hingga 100 persen.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan