Kisah Doni Monardo Terhindar Covid-19 Karena Disiplin Gunakan Masker

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo (kanan) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Doni mengaku terhindar dari paparan Covid-19 karena disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak.
23/10/2020, 15.31 WIB

Sudah tujuh bulan pandemi corona berlangsung di Indonesia. Selama itulah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ditugaskan menjadi pemimpin Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19.

Dia kerap kali bertemu banyak orang. Bahkan beberapa orang yang pernah dia temui ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.

Meski begiut, Doni tetap sehat dan tak terpapar virus corona. Dia pun mengisahkan upayanya terhindar dari virus berbahaya tersebut selama tujuh bulan terakhir.

Pria yang berpangkat Letnan Jenderal TNI itu mengatakan pernah suatu waktu berjumpa dengan sahabatnya dalam perjalanan yang sama. Belakangan, dia mengetahui ternyata teman yang dia jumpai mengidap Covid-19.

Meski begitu, dia terhindar dari Covid-19 karena selalu memakai masker dan menjaga jarak. Dalam perjumpaan tersebut, Doni mengaku tak sekalipun melepaskan masker dari wajahnya. 

"Vaksin terbaik yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," ujar Doni dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (22/10).

Selain itu, dia menyadari bahwa orang terdekat justru sangat berpotensi menyebarkan Covid-19. Oleh karena itu, dia pun mewajibkan seluruh tamu yang dia temui dites virus corona terlebih dahulu.

Selain itu, kantor BNPB yang biasanya diisi oleh sofa diganti kursi dengan material yang mudah dibersihkan. Seluruh kursi pun diatur dengan jarak dua meter.

Dengan cara tersebut, dia dan pejabat-pejabat BNPB hingga saat ini terhindar dari Covid-19. "Namun, ada staf atau karyawan yang terpapar virus corona karena klaster keluarga," ujar dia.

Doni pun tak lelah untuk mengimbau masyarakat menggunakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Protokol kesehatan tersebut bisa ditambah dengan meningkatkan imunitas. Caranya dengan berolahraga secara teratur, beristirahat cukup 6-8 jam sehari, makan-makanan sehat, dan minum vitamin.

"Hal lainnya yang penting yaitu tidak boleh panik. Hati harus gembira," ujar Doni.

Adapun kasus Covid-19 hingga Kamis (23/9) mencapai 377.541 kasus. Penambahan kasus tertinggi berasal dari DKI Jakarta sebanyak 989 kasus. Di urutan kedua dan ketiga ditempati oleh Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng).

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan